sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Thursday, 4 July 2019

Mengenal Soil - Media Tanam Tanaman Aquascape

SOIL UNTUK AQUASCAPE 

Halo scaper. Posting kali ini akan membahas soil untuk aquascape.
Apa itu soil? Soil adalah media tanam bagi tanaman aquascape. soil berasal dari Bahasa inggris yang berarti tanah. tanah memang media paling bagus untuk tanaman, namun tidak efektif apabila digunakan untuk akuarium karena bisa mengotori air dan air terlihat keruh. Untuk itu pecinta aquascape membuat solusi yaitu soil. Soil adalah media khusus yang aman digunakan di dalam air. Soil berbentuk seperti pasir dengan butiran yang agak lebih besar.


Substrat atau media tanam tanaman aquascape bisa menggunakan pasir maupun soil. tapi soil memiliki lebih banyak kelebihan. Soil buatan pabrik sudah dilengkapi nutrisi yang baik bagi tanaman. Soil juga memiliki berat (lebih berat dari pasir) dan bentuk yang cocok bagi akar untuk tumbuh. Akar akan mencengkram soil sehingga tanaman susah untuk tercabut. Soil pabrikan juga memiliki warna yang bermacam-macam sehingga bisa disesuaikan untuk tema aquascape yang akan kita buat.


Selain memiliki kelebihan, soil tentunya memiliki kekurangan yang bisa dipertimbangkan. Soil memiliki harga yang terbilang mahal tentunya karena biaya produksi dan pengemasan. Soil juga memiliki masa pakai sehingga lama kelamaan bisa berubah menjadi lebih padat dan harus diganti, meskipun jangka waktunya terbilang lama sih. Harga soil sangat beragam tergantung produsennya. Saya menyarankan memilih soil produsen lokal dari pada import karena jauh lebih murah dan produk asli Indonesia. Namun bagi para professional, mereka lebih memilih soil import yang sudah teruji kualitasnya.

Berikut ini ada beberapa soil yang pernah saya gunakan:

1.Soil Angke
Soil angke adalah tanah yang diproses dan dibentuk agar dapat digunakan sebagai media tanam bawah air yang berfungsi menyuburkan dan menguatkan akar tanaman. Walaupun soil angke buatan lokal dan memiliki harga yang relative lebih murah, namun kualitasnya bersaing dengan produk lain. Bahan baku soil angke 100% tanah yang mengandung nutrisi penting seperti, K, N, P, Ho, Fe, dan Mg. 

2.Soil ultimate
Soil ultimate merupakan media tanam tanaman aquascape yang bernutrisi. Soil ini berwarna hitam alami dan paling disukai scaper pemula. Soil ultimate cocok untuk tanaman air, udang, maupun ikan tropis yang membutuhkan pH air rendah. Soil ini digunakan pada lapisan paling atas yang bersentuhan langsung dengan akar tamanam. 

3.Soil evolution one
Soil evolution one biasa dikemas dengan kemasan 1L atau 2L. Soil ini berwarna coklat tanah. soil ini termasuk soil yang saya sukai dan menurut saya paling cocok bila disandingkan dengan garang stone. Soil ini mencengkram kuat akar tanaman termasuk tanaman karpet. Warnanya yang coklat alami memiliki keindahan tersendiri. 

4.Soil ADA (aqua design amano)
Soil ADA adalah soil yang paling bagus menurut saya. Soilnya soil. Memiliki nutrisi paling lengkap dan tidak diragukan lagi kualitasnya. Soil ini paling banyak digunakan bagi para professional di bidang aquascape. memiliki banyak varian warna yang bisa disesuaikan dengan tema aquascape anda. Varian yang paling disukai adalah ADA Amazonia yang memiliki warna hitam alami. Ada juga varian lain yaitu ADA Amazonia light, Malaya, dan Africana yang memiliki warna berbeda-beda.
Soil ini terbilang mahal karena import jepang dan dijual dengan kemasan 3L dan 9L. namun banyak juga dijual repack perliternya
Share:

Monday, 24 June 2019

Mengenal Red Tail Black Shark - Ikan Hiu air tawar

Red tail black shark (Epalzeorhynchos bicolor) berasal dariwilayah Paknampo di Thailand Tengah dan tersebar di seluruh asia tenggara. Ikan ini ditemukan di perairan jernih dan berlumpur di sungai. Ikan ini juga mendiami aliran dataran rendah dengan dasar bebatuan atau pasir.

Red tail black shark mendapatkan namanya karena bentuknya yang mirip ikan hiu. Padahal menurut saya tidak mirip-mirip banget sih. Dia memiliki tubuh ramping dan memiliki sirip punggung yang tegak seperti ikan hiu. Tubuh berwarna hitam dengan ekor merah yang mencolok. Red tail black shark memiliki mulut menghadap ke bawah dengan dua pasang kumis/sungut yang membantu mereka menemukan makanan. Tubuh Betina sedikit lebih besar dari jantan. Red tail black shark biasanya lebih aktif di malam hari. Parameter air yang sesuai yaitu air yang memiliki pH antara 6,5 ​​hingga 7,5, suhu antara 73° F hingga 79° F dan kesadahan air antara 10° hingga 16° dH. Red tail black shark adalah ikan omnivora dan di alam biasa memakan cacing, krustasea dan serangga kecil. Di akuarium, mereka bisa diberi makan pelet ikan kecil, cacing darah (bloodworm), atau daphnia. Selain itu dia juga bisa memakan sayuran seperti mentimun. Ikan ini bisa mencapai panjang maksimum sekitar 15 cm. Rentang hidupnya 5 hingga 8 tahun.


Red tail black shark biasanya sangat aktif di dalam akuarium. Sebaiknya tempatkan ikan ini di akuarium yang cukup besar. akuarium harus didekorasi dengan beberapa tempat persembunyian dengan gua, kayu, akar dan batu agar dia merasa nyaman. Akuarium juga perlu memiliki tutup karena ikan ini bisa saja melompat keluar akuarium.

Red tail black shark adalah ikan teritorial yang mengusir ikan lain dari wilayahnya dan menjadi agresif saat makan. Ikan ini lebih suka menyendiri dan Tidak disarankan untuk memelihara banyak ikan ini dalam satu akuarium. Teman tank yang disarankan diantaranya ikan mini Gourami, ikan Barbs, ikan zebra Danio, ikan Bala Shark, kuhli Loaches, ikan Acaras, Angelfish, hatchetfish, Characins dll.


Nama ilmiah: Epalzeorhynchus bicolor
Nama umum: Red Tailed Shark, Red Tail Black Shark, Red Tailed Labeo, Fire Tail shark
Asal: Thailand
Ukuran Dewasa: Hingga 6 inch (15cm)
Perilaku: Semi agresif
Level Tank: Tengah dan bawah
Ukuran Tangki Minimum: 55 galon
Diet: Omnivora
Pembiakan: bertelur, sulit berkembang biak
Tingkat perawatan: Mudah, bagus untuk pemula
PH air: 6,5 - 7,5
Kekerasan Air: 10 ° hingga 16 ° dH
Suhu Air: 73 ° F - 79 ° F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang - pencahayaan normal
Umur: 5 - 8 tahun
Share:

Sunday, 23 June 2019

Mengenal Bloodfin tetra - ikan kecil bersirip merah


Bloodfin Tetra adalah ikan yang cocok bagi pemula aquascape karena warnanya yang cantik, mudah beradaptasi dan harganya yang relatif murah. Ikan bloodfin bisa dibilang ikan yang tahan banting (tapi jangan dibanting beneran). ikan ini bisa beradaptasi di berbagai parameter air. Bloodfin juga omnivora dan tidak hanya mengandalkan makanan yang kita kasih. Dia bisa memakan cacing, serangga kecil, dan krustasea. Terbukti ikan ini saya tinggal keluar kota selama dua minggu tanpa diberi makan dan masih sehat. Ikan bloodfin termasuk schooling fish yang suka bergerombol, pastikan membeli ikan ini dengan jumlah yang banyak agar tidak kesepian.


Bloodfin Tetra memiliki tubuh ramping seperti ikan tetra lainnya. sirip ekornya bercabang dua, Tubuh berwarna perak sedikit transparan, sedangkan sirip ekor, sirip punggung, sirip dubur dan adiposanya berwarna merah. Umumnya bloodfin jantan sedikit lebih berwarna daripada betina. Betina memiliki bentuk tubuh yang gemuk sedangkan tubuh jantan biasanya lebih ramping. Bloodfin Tetra berkembang biak dengan cara bertelur. Betina dewasa menghasilkan sekitar 700-800 telur. Ikan Ini lebih suka air bersih dengan pH 6.0-8.0, kekerasan 2 - 30 dGH dan suhu 64.0 hingga 82.0 ° F. Panjangnya tumbuh hingga 5,51 cm dan dapat hidup hingga 10 tahun atau lebih dengan perawatan yang tepat.

Tetra sirip darah adalah omnivora dan di alam liar ia memakan cacing, serangga kecil, dan krustasea. Jika dipelihara, biasanya diberi makan pelet ikan berukuran kecil yang sesuai bukaan mulutnya. Bisa juga diberi makan cacing sutra atau bloodworm.


Nama Ilmiah: Aphyocharax anisitsi
Nama Umum: Bloodfin, Bloodfin tetra, Red-finned tetra, Glass Bloodfin .dll
Asal: Brasil, Paraguay, Argentina
Ukuran Dewasa: 5,51 cm
Perilaku: Damai
Level Tank: Semua
Ukuran Tangki Minimum: 15 galon
Diet: Omnivora
Pembiakan: Bertelur
Tingkat perawatan: Mudah
PH air: 6.0-8.0
Kekerasan Air: 2 - 30 dGH
Suhu Air: 64.0 hingga 82.0 ° F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang
Umur: 5-10 tahun atau lebih
Share:

Saturday, 25 May 2019

Mengenal Eleocharis vivipara - Hairgrass tinggi untuk background

Umbrella Hairgrass / Tall Hairgrass (Eleocharis vivipara) adalah tanaman yang bisa tumbuh sangat lebat dan sempurna untuk menutupi sebagian besar background aquascape. Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari 15 inci. Selain penampilannya yang menarik, tanaman ini menyediakan dedaunan yang lebat untuk tempat bersembunyi udang dan ikan kecil. 


Umbrella Hairgrass adalah tanaman yang relatif kuat dan tahan lama asalkan dilengkapi dengan air yang kaya nutrisi dan pencahayaan yang terbilang tinggi. Dalam kondisi optimal, tanaman ini bisa tumbuh sangat lebat dan perlu dipangkas sesekali untuk menjaga bentuk yang diinginkan. Seperti yang dinyatakan di atas, ia dapat tumbuh hingga cukup tinggi dan biasanya tidak akan berhenti tumbuh begitu mencapai permukaan akuarium. Untuk alasan ini, kami sangat merekomendasikannya untuk memilih akuarium yang besar dan tinggi.

Apa yang Kami Suka Tentang Tanaman Ini?

  • Tumbuhan ini bisa tumbuh sangat tinggi dan akan mencapai puncak akuarium.
  • Tumbuh padat dan akan dengan mudah menutupi area yang luas jika diinginkan.
  • Memberikan perlindungan bagi udang hias dan ikan kecil.
  • Dapat tumbuh sangat kuat dan tahan lama di akuarium yang kaya nutrisi dan cahaya yang sesuai.
Pedoman Perawatan:
Suhu: 59° - 77° F (15 ° - 25 ° C)
pH: 6.0 - 9.0
Pencahayaan: Sedang ke tinggi
Asal: Asli dari Amerika Utara dan Selatan
Penempatan akuarium: background
Perawatan: Mudah sampai sedang

Share:

Tuesday, 2 April 2019

rekomendasi pupuk cair untuk scaper pemula - aquascape batang

Hello scaper.
Sebagai scaper pemula seperti saya, pastinya masih asing dengan apa saja kebutuhan tanaman.
Tanaman membutuhkan cahaya matahari, C02 dan nutrisi untuk proses fotosintesis. Untuk cahaya matahari kita bisa menggantikanya dengan lampu, dan untuk CO2 kita bisa membuat injeksi CO2 ragul maupun CO2 cisod. Nah, untuk tambahan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, kita memerlukan yang namanya pupuk.

Pupuk untuk tanaman aquascape memiliki banyak jenis. Pupuk dasar untuk nutrisi dalam soil, pupuk cair untuk tambahan nutrisi dalam air, dan pupuk tancap ditancapkan ke dalam soil jika pupuk dasar sudah dirasa habis.

Untuk pembahasan kali ini saya ingin merekomendasikan pupuk cair yang cocok bagi pemula seperti saya. Pupuk cair memiliki banyak sekali jenis dan merknya. Sebagai pemula kita pasti kerepotan untuk memilih pupuk cair mana yang cocok bagi tank kita. Pupuk cair biasanya dibedakan berdasarkan kandungannnya. nutrisi micro, makro, penambah warna, dll. Untuk pemula saya sarankan untuk memilih produk yang sudah lengkap nutrisinya dan tinggal pakai.
Pupuk merk apakah itu?
Ini dia,
  • Aquasegar – seri awal tanam
  • Aquasedar – seri lebat dan cerah
SOLUSI KOMPLIT DAN MUDAH UNTUK AWAL AQUARIUM 

Seri awal tanam berisi nutrisi lengkap macro dan micro aquascape serta hormon untuk anda yang sedang memulai aquascape dan masih pada awal proses menanam. Pupuk ini bertujuan untuk mengurangi stress tanaman saat baru ditanam, mempercepat proses adaptasi tanaman terhadap lingkungan baru, mempercepat proses pertumbuhan akar dan daun baru. Pupuk ini digunakan pada 1-2 Bulan awal tanam. Pupuk ini cocok digunakan untuk pemula karena penggunaan dan takarannya yang mudah.

ATURAN PAKAI: Untuk 100 liter air gunakan 1-2 pencet setiap hari, sesuaikan dengan tingkat kepadatan tanaman dalam aquarium.

Cara mengukur volume air.
Volume Aquarium = (PxLxT ) / 1000 = ……. liter

SOLUSI MUDAH UNTUK AQUASCAPE INDAH MAKSIMAL 

Pupuk cair ini berisi kombinasi nutrisi macro dan micro yang lengkap, seri “Lebat dan Cerah” merupakan lanjutan dari seri “Awal Tanam”, digunakan pada aquascape yang berusia 1-2 bulan setelah tanam, fungsi utama dari pupuk ini adalah untuk melebatkan daun, memperbesar batang, serta penambahan nutrisi untuk warna daun yang lebih cerah dan tajam.

ATURAN PAKAI: Untuk 100-liter air gunakan 1-3 pencet setiap hari, sesuaikan dengan tingkat kepadatan tanaman dalam aquarium.

Cara mengukur volume air.
Volume Aquarium = (PxLxT ) / 1000 = ……. liter

Dua pupuk diatas sudah saya coba selama 3 bulan dan sukses mempersubur tanaman saya. Untuk tanaman yang saya masukkan tank ada cryptocoryne wendtii, anubias nana & golden, java fern, triden, amazon sword, vallisneria spiralis, vallisneria torta, bucephalandra. Semua tanaman saya berwarna hijau dan subur. Semua tanaman ini memiliki warna hijau dan low maintenance. Jika anda ingin memiliki tanaman dengan warna orange atau merah, tentunya anda memerlukan pencahayaan tinggi dan nutrisi yang lebih komplit, serta soil yang mendukung.

Share:

Tuesday, 5 February 2019

Mengenal Daphnia Magna - Pakan alami ikan hias anda

Daphnia Magna (DM)
Daphnia Magna adalah sejenis crustacea (udang-udangan) kecil berukuran 2 hingga 5 mm yang kerap dijadikan pakan untuk larva ikan. Daphnia sangat disukai karena mudah dikembangbiakkan dan memiliki kandungan protein tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan.

Daphnia Magna merupakan pakan terbaik untuk ikan kecil seperti cupang (betta fish), karena memiliki kandungan protein dan vitamin yang sangat tinggi. DM akhir-akhir ini sudah banyak di budidayakan oleh peternak ikan di indonesia. Daphnia magna memiliki banyak sekali keunggulan di banding dengan jenis pakan alami lainnya. Adapun keunggulan dari DM adalah sebagai berikut :

  • Ukuran DM lebih besar dari kutu air lokal 
  • DM dewasa yang berumur 10-14 hari dapat berkembang biak hingga 300% 
  • DM sangat mudah dikultur dan cenderung lebih bandel sehingga dapat di kultur di media budi daya jenis apapun 
  • Tidak membuat air keruh 
  • Kuat di budidayakan di musim apapun 

Daphnia dewasa dapat bertelur puluhan hingga ratusan butir dalam 3 hingga 4 hari sekali. Perkembangbiakkannya dapat terjadi secara generatif (kawin) ataupun secara parthenogenesis (tanpa kawin). Daphnia yang tidak memiliki pasangan (hidup sendiri) dapat menghasilkan anakan yang jenis kelamin dan komposisi DNA-nya sama dengan milik induknya.

Beternak daphnia sangatlah mudah. Yang harus disiapkan adalah benih daphnia, tempat mengembangbiakkan, dan makanan untuk daphnia.

DM dapat dikultur di media apapun baik ember, baskom, aquarium maupun kolam semen. Untuk mengawali kultur sebaiknya menggunakan air tanah bersih, hindari penggunaan air PAM karena mengandung banyak chlorine atau kaporit. Tambahkan pupuk kandang ke dalam media kultur kemudian diendapkan kembali selama 3 hari atau lebih dan biarkan air endapan terkena sinar matahari langsung. Lama kelamaan pada media kultur akan muncul alga yang membuat air menjadi hijau sehingga di sebut Green Water. Alga yang muncul di media kultur merupakan pakan pertama untuk DM. di hari berikutnyak masukkan starter DM kedalam media kultur (semakin banyak benih akan semakin banyak hasilnya). jika air dalam media kultur berubah menjadi bening berarti pakan untuk DM sudah mulai habis, segera berikan pakan tambahan agar DM dapat berkembang biak dengan cepat, adapun pakan untuk DM antara lain adalah :

  • Green Water (air hijau) 
  • Ragi 
  • Susu bubuk 
  • Infusoria 
  • Kotoran Hewan 
  • Mikroba 
  • Zooplankton 
  • Pupuk kandang 
  • Air limbah sayuran 
  • Rotifera 
Pakan yang biasa digunakan para peternak adalah susu bubuk atau ragi, tambahkan susu bubuk atau ragi ke dalam media kultur secukupnya. Karena jika pakan terlalu banyak akan mengakibatkan DM mati. Jika kultur sukses maka setelah 7 hari DM akan berkembang biak hingga 300%.

Panenlah dapnia dengan menggunakan jaring (seser) halus di siang hari, karena pada waktu siang daphnia akan berkumpul di permukaan air.

Hindarkan tempat hidup daphnia dari air hujan karena air hujan terutama di kota-kota besar bersifat asam dan dapat mematikan daphnia. Selamat mencoba.


tanikan.blogspot.com
Cupangindonesia.wordpress.com
Share:

Saturday, 2 February 2019

Mengenal Ikan Platy - The Moonfish


Ikan Platy asli berasal dari Amerika Utara dan Amerika Tengah. Ikan ini menempati perairan sungai yang bergerak lambat dengan dasar lumpur dan juga rawa-rawa. Ikan ini lebih suka air dengan pH 7,0-8,0, kekerasan 10° hingga 25° dGH dan suhu 65°F -78°F.

Ikan Platy adalah ikan kecil yang cocok untuk akuarium kecil. Ikan platy memiliki warna asli orange cerah, namun bisa memiliki warna dan corak lain karena ikan platy memiliki banyak jenis. Platy Betina memiliki sirip dubur berbentuk kipas, perut lebar dengan bintik gelap dan biasanya lebih besar daripada jantan pada usia yang sama. Betina bisa mencapai ukuran hingga 7 cm sedangkan jantan bisa tumbuh hingga 6 cm. Mereka mencapai kematangan seksual setelah 3-4 bulan dan bereproduksi dengan mudah. Ikan ini adalah omnivora dan di alam liar memakan beberapa jenis tanaman dan krustasea kecil, serangga dan cacing. Dalam kondisi peliharaan, dia biasa memakan pellet ikan, serta cacing darah beku-kering atau Tubifex. Ikan platy juga suka makan beberapa sayuran seperti mentimun, selada, bayam, atau kacang polong. Ikan platy bisa hidup hingga 5 tahun atau lebih jika dirawat dengan baik.

Gambar terkait

Nama Ilmiah: Xiphophorus maculatus
Nama Umum: Ikan Platy, moonfish
Asal: Amerika Tengah
Ukuran Dewasa: 5 cm
Perilaku: Damai
penempatan: Seluruh area akuarium
Diet: Omnivora
Pembiakan: Livebearer (beranak)
Tingkat perawatan: Mudah
PH air: 7.0-8.0
Kekerasan Air: 10 ° hingga 25 ° dGH
Suhu Air: 65°F - 78°F
Gerakan Air: Lemah
Pencahayaan: Sedang
Umur: 5 tahun atau lebih
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers