sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Showing posts with label equipment. Show all posts
Showing posts with label equipment. Show all posts

Monday 3 July 2017

Mengenal cacing darah - pakan alami yang kaya gizi


 
Apa itu cacing darah?
Cacing darah adalah jenis larva yang bisa ditemukan di kolam dan kolam. Mereka diberi nama sesuai warna merah cerahnya dan digunakan oleh scaper di seluruh dunia sebagai makanan ikan. Di alam liar, hampir semua spesies ikan memakan cacing darah atau larva lainnya. Sebenarnya, beberapa spesies ikan tidak mau makan pelet atau serpihan dan harus diberi makan makanan hidup dan makanan beku seperti cacing darah.

Cacing darah sebagai makanan ikan -> cacing beku dan cacing kering (tubifex)
Cacing darah tersedia sebagai makanan ikan dalam empat varietas berbeda. Cacing darah bukan pilihan terbaik untuk persediaan makanan primer, namun saya merekomendasikan untuk menambahkan cacing darah ke dalam menu makan ikan anda. Cacing darah kaya akan zat besi dan bagus untuk mempercerah warna ikan.

  • Cacing darah hidup
Cacing darah hidup paling disukai oleh dan akan membawa naluri berburu alami mereka. Bila menggunakan pakan ini, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu untuk meminimalkan kemungkinan penyakit. Anda bisa menemukan cacing darah hidup dijual di banyak toko akuarium dan mungkin juga di toko umpan. Pastikan hanya membeli dari sumber yang Anda percaya. Jika Anda tidak ingin membeli dari toko, anda bisa juga membudidayakannya.

  • Cacing darah beku
cacing darah beku biasa disebut ”cabek”, biasanya dikemasan dalam kemasan kubus plastik. Ikan lebih menyukai cacing darah hidup, namun cabek memiliki keuntungan bisa disimpan didalam kulkas dalam waktu yang lama. Untuk memberi makan ikan dengan cabek, cukup beri sedikit air dan kemudian tuangkan ke dalam akuarium. Anda dapat menemukan cacing darah beku untuk dijual di sebagian besar toko hewan peliharaan dan akuarium dan juga dijual secara online.
  • cacing darah kering
cacing darah kering adalah cacing yang dikeringkan dan biasanya berbentuk kubus kecil. Mereka tidak begitu bergizi seperti cacing darah hidup atau cacing darah beku, namun masih bisa digunakan untuk menambahkan beberapa variasi pada makanan ikan. Untuk memberi makan ikan dengan cacing kering, cukup rendam dalam sedikit air. Anda dapat menemukan cacing kering dijual di toko hewan peliharaan, toko akuarium dan online.
  • Cacing darah dalam bentuk gel/jel
Makanan gel untuk ikan tersedia dalam banyak 'rasa', termasuk cacing darah. Jika Anda tidak ingin memberi makan pelet atau serpihan, ini adalah pilihan bagus untuk ikan karnivora, udang dan binatang amfibi karena gel mengandung vitamin tambahan. cacing darah gel kurang diminati bagi para penghobi. Jika Anda tidak ingin membeli di toko, Anda juga bisa membuatnya sendiri.

Mencari cacing darah
Meskipun mencari cacing darah Anda mungkin terdengar agak aneh (mengapa tidak membelinya di toko saja?) Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk meminimalkan risiko parasit dan penyakit dan tantangan menyenangkan bagi para scaper. Ini juga tidak sulit. Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut tentang bagaimana cara meningkatkan cacing darah.

pertama-tama, siapkan wadah plastik kotak seperti baskom ditambah tanah liat di bagian bawah. Tempatkan ditempat gelap seperti gudang. Cari telur cacing yang dapat ditemukan di air yang stagnan seperti kolam, carilah kantung telur yang seperti agar-agar yang menempel pada tanaman kemudian masukkan ke wadah. Begitu telur menetas, Anda bisa memberi makan cacing darah dengan kotoran hewan ternak atau makanan bubuk. Mereka akan segera dewasa, setelah itu Anda bisa menangkapnya dengan jaring. Anda harus melakukan ini di malam hari saat mereka aktif di permukaan tanah. kemudian anda bisa membilasnya dengan air beberapa kali hingga bersih.

Pembiakan cacing darah
Jika Anda ingin benar-benar membiakkannya, Anda harus membiarkan beberapa dari mereka matang ke tahap dewasa (mereka terlihat seperti nyamuk tapi jangan khawatir, mereka tidak menggigit). Jika Anda membiarkan pintu gudang tertutup, maka mereka akan bertelur di wadah cacing darah. Jika mereka melarikan diri, tidak masalah - kemungkinan besar mereka hanya menuju ke kolam terdekat dan Anda bisa mengumpulkan telur di sana.

Share:

Sunday 2 July 2017

Mengetahui kebutuhan pupuk mikro dan makro aquascape

Menambahkan pupuk di dalam tank aquascape bisa menjadi hal yang membingungkan untuk dilakukan bagi banyak pemula. Ada banyak produk yang bisa dipilih tapi hanya sejumlah informasi tentang jenis pupuk yang benar-benar Anda butuhkan.

Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menentukan jenis pupuk yang Anda butuhkan, atau jika Anda benar-benar membutuhkannya. Agar tanaman Anda tumbuh sehat, perhatian utama Anda haruslah tingkat pencahayaan dan nutrisi di dalam tangki Anda. Jika Anda berpikir bahwa tanaman di dalam tank Anda memerlukan sedikit bantuan dalam pertumbuhannya, itulah saatnya Anda membutuhkan pupuk. Hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menambahkan sejumlah pupuk adalah jumlah pencahayaan yang diterima tanaman Anda. Sistem tank yang berbeda membutuhkan tingkat kebutuhan pupuk yang berbeda.

Hal terpenting berikutnya yang dibutuhkan tanaman Anda adalah CO2 atau karbon dioksida. Tingkat CO2 yang dibutuhkan oleh tanaman air Anda bergantung pada intensitas dan jumlah pencahayaan yang Anda berikan. Pada dasarnya, tank dengan kebutuhan cahaya ringan hingga menengah bisa saja hanya membutuhkan sedikit atau tanpa injeksi CO2. Saat Anda masuk ke setup aquascape dengan cahaya tinggi, Anda memerlukan injeksi CO2 untuk menjaga keseimbangan CO2 dengan udara.

Kami membagi suplemen menjadi 2 kategori utama - mikronutrien atau trace element dan macronutrients. Berikut penjelasannya:

Macronutrients (NPK)

Nitrogen (N)
Nitrogen biasanya dipasok melalui amonia, nitrat dan nitrit. Senyawa ini semuanya ditemukan di semua tank dengan ikan di dalamnya. Nitrogen adalah salah satu nutrisi pertama yang perlu Anda tanam untuk aquascape Anda. Hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk cair seperti Seachem Nitrogen atau bubuk kering.

Tingkat ideal Nitrogen untuk tanaman Anda adalah sekitar 10 - 20 ppm. Kekurangan nitrogen akan berdampak negatif pada tanaman Anda. Menguningnya daun dalam pertumbuhan tanaman baru merupakan salah satu tanda kekurangan Nitrogen.

Fosfor (P)
Fosfor adalah salah satu makronutrien terpenting bagi kesehatan tumbuhan. Saat diletakkan di dalam tank, umumnya berbentuk Fosfat (PO4). Namun, Fosfat memiliki efek berbahaya pada kehidupan akuatik sehingga kadar fosfat Anda tetap rendah menjadi prioritas utama. Biasanya, ini adalah macronutrient terakhir yang perlu Anda tambakan karena PO4 ditemukan di banyak makanan sisa makanan dari ikan. Sisa makanan lebih dari cukup untuk memberi nutrisi bagi tanaman.

Dosis fosfor direkomendasikan untuk setup aquascape cahaya tinggi. Setup cahaya rendah sampai sedang tidak benar-benar membutuhkan banyak fosfor karena kelebihan nurisi ini akan mempercepat pertumbuhan alga. Fosfor ditambahkan melalui bentuk pupuk cair seperti Seachem Fosfor. Ini juga tersedia dalam bentuk bubuk seperti Monopotassium Phosphate. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kadar fosfor haruslah rendah, sebaiknya pada kisaran 1 - 2 ppm. Jika Anda memiliki tanaman yang lebih sensitif, disarankan agar tetap menurunkan kadar fosfor sampai 0,5 ppm.
Defisiensi fosfor, seperti defisiensi nitrogen, akan muncul seperti menguningnya daun dalam pertumbuhan tanaman.

Kalium (K)
Kalium adalah makronutrien terakhir dalam daftar ini. Ini bukan nutrisi berbahaya bagi kehidupan akuatik sehingga tidak ada salahnya menambah dosis kalium pada tank Anda. Tingkat potasium yang diinginkan sekitar 10 - 20 ppm namun karena sifatnya yang tidak berbahaya, Anda bisa menambahkan dosisnya lebih tinggi dari itu tanpa masalah. Meskipun Anda dapat menguji tingkat kalium untuk memastikan jumlahnya benar, lebih mudah memberi dosis lebih dari cukup untuk memastikan kebutuhan tanaman Anda tercukupi.

Kalium ini tersedia dalam bentuk pupuk cair seperti Seachem Potassium atau bubuk kering dari Kalium Sulfat. Kekurangan kalium akan terlihat jelas seperti menguning dan membentuk lubang kecil di tepi daun.

Micronutrients

Ada banyak senyawa organik dan anorganik dan elemen yang dibutuhkan oleh tanaman air agar tetap sehat dan terus bertumbuh. Elemen atau senyawa ini dibutuhkan namun kurang konsentrasi dibandingkan dengan macronutrients. Kami menyebut mereka sebagai unsur mikronutrien. Nutrisi ini termasuk magnesium, tembaga, besi, mangan, molibdenum, seng, kobalt, dan banyak lagi. Mikronutrien ini dapat ditambahkan dalam bentuk cair, bubuk kering atau bahkan tablet

Dosis nutrisi
Dosis juga muncul setiap kali kita berbicara tentang suplemen gizi. Pada dasarnya, dosis dilakukan untuk meningkatkan kadar gizi aquascape Anda dalam kisaran yang sesuai. Dibawah ini akan dibahas metode penambahan dosis nutrisi yang paling umum untuk aquascape. Untuk menentukan metode dosis yang ideal untuk aquascape Anda, diperlukan penelitian lebih lanjut.

Metode Estimative Index (EI) Dosing
Estimasi Indeks Dosis adalah metode dosis yang populer dan sangat mudah. Hal ini dilakukan dengan memberi dosis masing-masing makro bersamaan dengan campuran mikro setiap pergantian air setiap minggu. Pada akhir setiap minggu, pergantian air sebanyak 50% dilakukan untuk membagi nutrisi tank menjadi dua. Setelah itu, Anda menambahkan lagi pupuk sesuai dosis. Ini adalah cara yang bagus untuk menjaga semua nutrisi di dalam tank.

Metode Target Dosing
Dosis target adalah metode yang mengharuskan Anda untuk menguji air Anda untuk unsur-unsur seperti Nitrat, Kalium, Fosfat, Besi atau Kalsium. Jika anda sudah mengetahui kadarnya, maka anda akan tahu seberapa banyak nutrisi yang harus anda tambahkan ke dalam tank.

Metode PPS Pro Dosing
PPS (Perpetual Preservation System) Pro Dosing sangat popular untuk aquascape. Metode ini mengharuskan pemberian dosis nutrisi setiap hari dengan menghitung kebutuhan nutrisi untuk 24 jam. Ini adalah cara yang bagus untuk menghindari kelebihan nutrisi karena Anda hanya menyediakan nutrisi untuk satu hari. Kerugian untuk metode ini adalah Anda harus melakukan dosis setiap hari dan melakukan pengukuran untuk memastikan bahwa Anda memasukkan nutrisi dalam jumlah ideal.

Dibawah ini ada beberapa produk penambah nutrisi bagi tank berupa pupuk cair. (bukan iklan)







Share:

Saturday 1 July 2017

5 Jenis filter akuarium yang harus kamu tau

Saat ini, ada banyak sekali pilihan filter akuarium yang tersedia di pasaran. Dengan masing-masing model yang dirancang sesuai dengan kebutuhan yang berbeda untuk setiap orang.
Sebelum berbelanja online atau menuju ke toko ikan untuk membeli filter, ada beberapa hal mendasar yang perlu kita ketahui. Hal ini mencakup ukuran akuarium dibandingkan filter yang akan digunakan. Dasar lainnya adalah tiga jenis filtrasi yang terjadi di dalam tank.
Ketiga jenis filtrasi yang terjadi di tank adalah:
• Filter biologis. – Proses ini bisa disebut sebagai fiter bakteri. Proses Ini lebih dikenal dengan siklus nitrogen dimana jamur, makanan dan produk limbah lain dipecah untuk menghasilkan amonia. Amonia cukup beracun bagi penghuni akuarium. Siklus nitrogen akan bekerja lebih mahir jika ada cukup ruang dimana bakteri menguntungkan bisa tumbuh. Dalam hal ini, filter biologis memiliki jumlah ruang yang tersedia yang dibuat agar bakteri tumbuh. Akhirnya bakteri yang tumbuh dalam filter biologis akan bisa menguraikan ammonia dan mengurangi kadarnya.
• Filter mekanis. - Dalam proses ini, air dialirkan melalui filter yang dirancang untuk menjebak partikel-partikel yang kasat mata dalam air di akuarium.
• Filter kimiawi. - Hal ini terjadi bila bahan kimia berbahaya melewati media atau resin. Peralatan filtrasi kimia tertentu menargetkan nutrisi dan bahan kimia khusus yang ada di dalam akuarium.

Setelah membahas berbagai jenis proses filtrasi di atas, sekarang saatnya membahas berbagai jenis filter akuarium yang saat ini tersedia di pasaran.

Filter Sponge / Air Driven
Jenis filter ini menggunakan filtrasi biologis melalui saringan spons. Filter ini banyak digunakan untuk pembibitan udang atau burayak (anak ikan), tank karantina atau tank untuk perawatan ikan yang sakit. Sponge Filters dapat digunakan untuk tempat tumbuh bakteri atau tempat tumbuh mikroba sebagai makanan yang bermanfaat untuk burayak ikan yang tidak mengonsumsi makanan kering atau beku.
Filter ini digerakkan dengan pompa air sehingga air bisa melewati spons untuk disaring. Karena beberapa bakteri bermanfaat hidup dalam spons, filter spons mampu menghasilkan penyaringan biologis dan mekanis.
Dengan hati-hati, Anda bisa membersihkan spons dengan air akuarium. kenapa dengan air aquarium? Karena untuk mencegah hilangnya bakteri yang sudah tumbuh di filter.

Filter Hang On
Sebagian besar scaper menggunakan filter jenis ini. Pada filter ini terdapat filtrasi kimia, biologis dan mekanis. Kenapa dinamai hang on? Karena penempatannya yang digantung di sisi tank.
Filter digantung di samping atau di belakang tank, filter menyedot air melalui pipa sifon. Melalui filtrasi mekanis, tetesan air turun melalui bantalan penyaring berupa kain kasa. Melalui penyaringan kimia, air mengalir dengan mudah melalui saringan karbon yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan racun atau bahan kimia lainnya dari air. Akhirnya, filtrasi biologis terjadi di dalam cartridge filter. Dalam kartrid, bakteri yang bisa tumbuh terbilang sedikit, oleh karena itu bisa ditambahkan bioball dalam filter ini.

Canister
Dibandingkan filter hang on, filter Canister lebih popular bagi para scaper. Hal ini dapat dikaitkan dengan kinerja terbaik mereka dalam tank 60cm atau lebih besar. Mereka menyediakan proses penyaringan biologis, kimia dan mekanis yang luar biasa karena ukurannya yang relatif lebih besar daripada filter hang on. Mereka dianggap bekerja paling baik untuk tank biasa, tank air asin atau aquascape.
Karena fakta bahwa filter canister memiliki tekanan, filtrasi mekanis lebih baik dengan mengalirkan air melalui bahan halus yang mampu menjebak partikel yang jauh lebih kecil. Dengan cara yang sama filtrasi kimia tercapai. Filtrasi biologis sangat bergantung pada oksigen yang ada dalam air yang melewatinya.

Filter undergravel
Pada jenis filter ini, air ditarik melalui tabung , air berasal dari saringan yang diletakkan di bagian bawah tank di bawah substrat atau gravel (kerikil). Ada dua metode umum agar air dapat disedot dari tank melalui tabung. Salah satunya adalah dengan menggunakan airstone dan aerator. Cara lainnya adalah dengan memompa air ke bagian atas akuarium dengan menggunakan powerhead yang terpasang di bagian atas tabung.
pada waktu air melalui gravel (kerikil), filtrasi mekanis tercapai. Namun, pada sisi negatifnya, filtrasi biologis sangat terbatas dari air yang melewati substrat.
Sayangnya, filtrasi kimiawi jarang ditemukan di bawah filter gravel.

Filter Trickle
Jenis filter ini kurang umum dibandingkan dengan semua jenis filter yang dibahas sebelumnya. Namun, untuk beberapa scaper, filter ini adalah pilihan terbaik untuk tank air asin. Biasanya setengah filter terendam dalam tank, sebagian dibiarkan terkena udara sementara sebagian lain tenggelam ke dalam air. Prinsip ini membuat mereka sangat baik untuk filtrasi biologis. Kondisi yang ditenggelamkan sebagian ke dalam air menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bakteri menguntungkan untuk tumbuh serta mengolah bahan limbah yang ada di air.
Seluruh pengaturan sistem cukup baik. Bila Anda menempatkan media kimia di bagian filter yang dialiri air, maka filtrasi kimia tercapai. Ketika air melewati spons besar, pada saat ini terjadi penyaringan mekanis.

kesimpulan
Cukup jelas bahwa ada berbagai macam filter akuarium yang dapat Anda gunakan untuk tank Anda. Namun, dengan memilih filter mana yang akan digunakan, sebaiknya pertimbangkan jenis dan jumlah spesies yang Anda pelihara, serta kebutuhan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mereka.
Setelah mempertimbangkannya, Anda akan menikmati biaya perawatan yang lebih rendah karena Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati keindahan tank anda.
Share:

Saturday 24 June 2017

Cara mudah membuat CO2 ragul (ragi + gula)

Hallo sahabat aquascape. apa kabar tankmu hari ini?

Memiliki tank dengan tumbuhan yang rimbun dan sehat merupakan kesenangan tersendiri bagi pecinta aquascape. Agar tumbuhan dapat tumbuh sehat, ekosistem tank dibuat semirip mungkin seperti di alam. Seperti tumbuhan lainnya, tanaman aquascape juga melakukan proses fotosintesis. Proses fotosintesis dilakukan tanaman untuk menghasilkan makanannya sendiri. Dalam proses ini tanaman memerlukan cahaya matahari dan CO2.

Dalam aquascape, cahaya matahari digantikan dengan lampu dan pemberian CO2 dilakukan dengan melarutkan gas CO2 ke dalam air. Pemberian CO2 pada aquascape biasanya menggunakan tabung gas CO2 murni dan juga set peralatannya, namun harga satu set peralatan CO2 tidaklah murah. Satu set peralatan CO2 bisa mencapai harga 1juta lebih. Tapi tenang saja, bagi kita yang belum bisa membelinya kita dapat membuat gas CO2 sendiri dengan anggaran yang sangat murah dan biasa disebut dengan nama CO2 DIY (do it yourself).

Ada 2 jenis CO2 DIY yang sering digunakan yaitu CO2 ragul (ragi + gula) dan CO2 cisod (citrun + baking soda). Namun yang akan kita bahas adalah CO2 ragul Karena pembuatan lebih mudah, lebih awet, dan lebih murah. Alat dan bahan untuk membuat CO2 ragul adalah sebagai berikut.

baca juga: Cara mudah membuat co2 cisod (citrun + soda)

Alat :
· Botol 1,5Liter bekas air mineral / soda
· Botol 600ml bekas air mineral
· Selang aerator kurang lebih 1,5 meter
· Gunting
· Obeng
· Lem silicon / sealant / lem korea

Bahan:
· Ragi kue (fermipan)
· Gula pasir 1/4Kg
· Baking powder
· Agar-agar / nutrijell

Cara membuat: lihat gambar
Langkah pertama adalah membuat satu set tabung CO2 dengan bahan-bahan yang sudah disediakan.
1. Buatlah lubang pada tutup botol dengan obeng dengan lebar selebar selang aerator. Satu lubang untuk tutup botol 1,5L dan dua lubang untuk botol 600ml.
2. Potonglah selang sepanjang 50cm
3. Masukkan satu ujung selang ke lubang tutup botol 1,5L sedalam 3cm, dan masukkan satu ujung lainnya ke salah satu lubang tutup botol 600ml hingga dasar botol.
4. Potonglah selang ke 2 dengan panjang disesuaikan sesuai jarak botol 600ml ke tank.
5. Masukkan salah satu ujung selang ke salah satu lubang tutup botol 600ml sedalam 2cm, dan salah satu ujung lainnya dihubungkan ke air stone atau diffuser.
6. Pada sambungan selang dengan tutup botol, berilah lem silicon atau lem korea agar sambungan tidak bocor.
7. Tunggulah hingga lem kering.

Langkah kedua adalah membuat larutan fermentasi gula dan ragi kue.
1. Rebuslah air sebanyak 2 liter sampai hangat.
2. Masukkan 1/4Kg gula pasir, 1/4 sendok the ragi kue, 1/2 sendok teh baking powder, 1/4 bungkus nutrijell rasa apa saja, ke dalam botol 1,5L.
3. Masukkan air hangat kedalam botol 1,5L dan 600ml sampai hampir penuh namun selang pada tutup botol jangan sampai tercelup.
4. Masukkan selang yang ujungnya ada air stone ke dalam tank.
5. Tunggulah proses fermentasi bekerja, dan apabila pembuatannya benar, tidak sampai satu jam gas akan keluar melalui air stone
6. Larutan ini bisa tahan hingga 2minggu (tergantung komposisi larutan).



Prinsip kerja dari CO2 ragul adalah memanfaatkan hasil dari fermentasi alcohol antara gula dan ragi.
Rumus kimia proses fermentasinya sebagai berikut:

C6H12O6 -> 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Gula -> alcohol (etanol) + karbon dioksida + energy (ATP)

proses fermentasi diatas dilakukan pada botol 1,5L dan menghasilkan alcohol dan CO2. Hasil fermentasi disalurkan ke air pada botol 600ml. kandungan alcohol disaring dan terperangkap pada air dalam botol 600ml, sedangkan gas CO2 disalurkan ke dalam tank. alcohol harus disaring di botol 600ml karena alcohol dapat mempengaruhi kualitas air dalam tank.
Share:

Sunday 18 June 2017

Apa saja sih lampu untuk aquascape?

Aquascape adalah seni membuat ekosistem bawah air dalam sebuah tank. dalam aqascape, floda dan fauna adalah hal penting yang harus diperhatikan. Ekosistem yang dibentuk harus disesuaikan dengan kondisi alam sebenarnya. Flora dalam aquascape haruslah diberi perhatian yang lebih karena membutuhkan perawatan khusus. Dalam ekosistem alam, flora memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosinesis. Namun cahaya matahari akan berdampak terhadap pesatnya pertumbuhan alga dalam tank. peran cahaya matahari dalam aquascape digantikan oleh lampu untuk menekan pertumbuhan alga. Tuntuk jenis Lampu yang digunakan untuk aquascape akan diulas pada artikel ini.

1. Lampu MH (metal halide)
Lampu metal halide bekerja dengan pencampuran gas halide dan elemen-elemen lain, cahaya dihasilkan dari gelembung-gelembug kecil gas yang tertahan oleh kawat logam atau semacamnya. Listrik mengalir diantaranya, memanaskannya, sama seperti filament bohlam. Ini sebabnya lampu metal halide menghasilkan panas lebih dari yang lainnya.
Lampu metal halide berpusat pada satu titik dan menyebar kesegala arah, untuk itu biasanya dilengkapi dengan cermin pemantul untuk mengumpulkan cahaya yang dihasilkan. Lampu metal halide hanya dapat mengubah sekitar 25% energy menjadi cahaya, sisa energy lain diubah menjadi radiasi panas. Radiasi panas yang dihasilkan cukup panas sehingga lampu ini harus dilengkapi dengan heatsink untuk mengurangi panas. Lampu metal halide dapat menghasilkan cahaya sebesar 60-115 lumen/watt. Ukuran lampu ini umumnya berkisar 70watt (5500 lumen), 150watt (12000 lumen), serta 250watt (20000 lumen).
Keelebihan lampu metal halide adalah pencahayaan yang sangat terang sehingga cocok untuk tank yang tinggi, lampu ini memberikan efek berkilauan pada air sehingga menambah kesan alami.
Kekurangan dari lampu metal halide adalah panas yang dihasilkan. Lampu ini sangat panas dan dapat mempengaruhi suhu air dalam tank. untuk tank yang tidak dalam, lampu ini sudah tidak digunakan. Lampu ini juga paling boros listrik jika dibandingkan dengan lampu lain.

2. Lampu keluarga neon flourescents (T12, T8, T5, T2)
Lampu neon adalah teknologi yang lebih baru daripada lampu metal halide. Lampu neon banyak digunakan karena bentuknya yang memanjang sehingga dapat menerangi tank secara merata. Lampu neon memiliki suhu yang cukup rendah dan lebih efektif dalam memanfaatkan energy jika dibandingkan metal halide.
Lampu neon fluorescent selalu berkembang dari masa ke masa, Dimulai dari lampu T12 dengan diameter standar sekitar 1,5inch. Lampu T12 memiliki efisiensi yang cukup buruk sehingga sudah jarang digunakan. Walaupun Lampu T12 memiliki umur yang lumayan panjang namun kualitas cahayanya akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Lampu T12 akhirnya digantikan dengan lampu T8 dengan kemampuan memanfaatkan energy lebih maksimal. Ukuran diameter T8 sekitar 1inch. Dengan ukuran lebih kecil dari T12 namun memberikan cahaya yang setara dengan daya yang lebih kecil.
Lamu neon terus berkembang dan muncul lah lampu T5. Lampu T5 lebih tipis dan memiliki diameter 13mm atau sekitar setengah inch, dengan rata-rata sekitar 65lumen/watt. Untuk menghidupkan lampu neon perlu ditambahkan starter atau ballast. Tentunya satu set lampu neon dengan perlengkapannya akan terasa cukup mahal. Lampu neon juga sedikit mempengaruhi pertumbuhan alga. Inovasi terbaru dari lampu neon adalah jenis T2. Dengan ukuran yang lebih ramping, berdiameter sekitar 7mm. lampu T2 memiliki efisiensi lebih jika dibandingkan lampu neon lain. Namun, dari banyaknya keunggulan lampu T2, dia memiliki harga yang lebih dari lampu lain.

3. Lampu hemat energy (power compact dan lampu ulir)

Lampu hemat energy biasa digunakan dalam rumah. Walaupun sekarang sudah muncul lampu LED, namun lampu hemat energy masih banyak sekali digunakan untuk menerangi ruangan-ruangan dirumah. Lampu hemat energy ada 2 jenis yang sering digunakan, yaitu lampu power compact dan lampu ulir. Lampu hemat energy hamper sama dengan lampu neon namun dengan bentuk yang berbeda. Lampu hemat energy sudah memiliki ballast didalamnya, selain itu lampu hemar energy juga memiliki harga yang lebih terjangkau.
Lampu power compact kurang lebih sama dengan lampu T5 dari segi lumen/watt (60lm/W). lampu ini mengeluarkan cahaya yang menyebar ke segala arah, untuk itu perlu ditambahkan peralatan berupa rumah lampu (hood) untuk mengumpulkan cahaya pada tank. lampu ulir menghasilkan cahaya yang lebih baik dengan watt sama dengan lampu power compact. Lampu ulir juga membutuhkan hood untuk digunakan pada tank.

4. Lampu LED (light emited diode) 
Lampu LED adalah terobosan baru dalam dunia penerangan, baik itu penerangan rumah maupun aquascape. lampu LED memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan lampu lain. Lampu ini memiliki cahaya yang paling terang dengan watt yang sedikit. Umur lampu LED bisa mencapai 50.000 jam dan mengkonsumsi daya yang rendah. Lampu LED dapar mengubah sebagian besar energy menjadi cahaya dan sangat sedikit yang diubah menjadi radiasi panas, oleh karena itu panas yang dihasilkan dari lampu LED sangat rendah. Lampu LED memiliki banyak sekali fariasi warna yang memberikan banyak efek pada air. Fariasi warna pada lampu LED menghasilkan spectrum warna yang berbeda tiap warnanya, hal ini dimanfaatkan untuk membuat lampu LED grow. Lampu LED grow adalah lampu yang hanya mengeluarkan cahaya dengan spectrum warna yang dibutuhkan tanaman dan membuang warna yang tidak diperlukan. Kekurangan pada lampu LED hanyalah dari biaya mahal yang harus dikeluarkan dari setup awal lampu LED, namun jika dibandingkan dengan kualitas dan umur lampu LED maka biaya itu bisa dibilang murah.
Share:

Friday 5 May 2017

Membuat Aquascape Untuk Pemula

Setting aquascape nature pemula

Hallo sahabat aquascape. Apa kabar hari ini?

Sudahkah anda membuat aquascape? pada artikel kali ini saya akan share pengalaman dokumentasi saya dalam pembuatan aquascape. ada banyak style atau gaya dalam aquascape, tapi kali ini saya membuat desain aquascape nature. Tentunya ini bisa digunakan sebagai referensi bagi scaper pemula. Desain ini menggunakan bahan yang terjangkau dan tanaman yang dapat dibilang cukup mudah dalam perawatannya. Okey, langsung saja saya akan menjelaskan step by step pembuatan aquascape.

1. Tank + substrat

Tank yang saya gunakan berukuran 60x35x40 dengan tebal kaca 5mm. tank ini bikin sendiri loh. memang kelihatan kurang rapi, tapi bisa menekan biaya. Anda bisa juga membeli tank pabrikan seperti merk nisso ataupun gex, namun harga juga relatif lebih mahal. Tank ukuran ini cocok bagi pemula. Dengan ukuran ini, parameter air dalam tank tidak mudah berubah-ubah. Selain itu hardscape dan tanaman yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak.


Substrat yang saya gunakan adalah pasir malang satu karung kecil, sekitar 10kiloan lebih mungkin. Kelebihan pasir malang terletak pada warnanya yang hitam natural. Harga pasir malang juga sangat terjangkau dan banyak yang jual, di toko tanaman hias juga biasanya ada. Sekarung kecil harganya sekitar -+30rb, Tergantung penjualnya sih. Kekurangan pasir malang yaitu bentuknya yang tidak beraturan, ada yang besar ada yang kecil. Massanya juga ringan, jadi kurang bisa menahan akar taneman. Kadang-kadang taneman bisa melayang kalau nancepnya gak dalem. Pasir malang juga sedikit mengandung nutrisi jadi sangan membutuhkan pupuk dasar. Kalua punya rejeki saya sarankan anda membeli substrat soil saja, karena sudah mengandung nutrisi (tidak perlu pukdas) dan massanya juga sesuai, bentuk dan warnanya juga bagus.


Pasir malang sangat membutuhkan pupuk dasar, kali ini saya menggunakan pupuk dasar aqua gizi (bukan promo loh). Bentuknya butiran kecil berwarna coklat. Harga aqua gizi berada di kisaran 30rb, tapi saya juga pernah menemukan harga 50rb di salah satu pasar ikan. Saya menggunakan 1 setengah bungkus, sekitar 1,5 kg. sebenarnya untuk ukuran tank 60cm menggunakan 2 bungkus, tapi saya Cuma punya 1 stengah bungkus, yang setengah bungkus lagi mau buat tank nano :-D hehe. Selain pukdas, sebaiknya juga memberi rumah bakteri dan bakteri starter pada dasar tank, namun kali ini saya rasa cukup dengan pupuk dasar saja.


· Pupuk dasar dimasukkan ke dalam tank


· Campurkan dengan pasir malang dan ratakan


· Berikan pecahan batu bata merah. secara teknis batu bata merah mengandung nutrisi, selain itu juga bisa sebagai rumah bakteri dibawah substrat. Ini tidak saya sarankan, soalnya ini juga percobaan. Batu bata juga bisa tergerus air nantinya, jadi substrat lama-lama bisa ambles.


· Timbun dengan pasir malang. Saya mendesain bagian belakang lebih tinggi, jadi terlihat miring. Saya timbun pasir malang dengan ketinggian depan 5cm, belakang 7,5cm.


2. Hardscape

Hardscape yang saya gunakan menggunakan batu dan kayu (akar). Saya menggunakan 1 kayu rasamala dengan ukuran sekitar 30cm. saya beli 20rb. Kayu rasamala dipasaran dibandrol dengan harga yang berbeda-beda. Harga kayu rasamala dibedakan berdasarkan ukuran, ada juga yang menyortir harga berdasarkan bentuk kayu. Tentu saja kayu yang bisa untuk membuat bonsai sama kayu yang bentuknya biasa harganya beda dong.


Hardscape batu yang saya gunakan adalah batu serpentine. Batu serpentine memiliki warna yang gelap, memiliki serat putih seperti kaca. Batu serpentine cocok untuk aquascape gaya iwagumi maupun nature. Kalua masih kering sih warnanya rada abu-abu, tapi kalua sudah kena air warnanya langsung abu-abu gelap. Saya menggunakan batu sebanyak 5kg. sebenarnya mau buat setting iwagumi, tapi masih pikir-pikir, bikin karpet susah :-D.


Ini hasil settingan hardscape 5 batu serpentine dan 1 kayu rasamala.



3. Tanaman

Pada awal setting saya memakai tanaman stem yang murah dan mudah hidup. Per cup isi 3-5 batang harga 3 ribu rupiah. Saya malah gak tau namanya, tapi banyak yang jual :-D. kebanyakan tanaman stem mudah dirawat, mudah tumbuh juga. Stemplan seperti gambar dibawah ini waktu saya tanam 1 bulan sudah bisa dipanen (1 taneman tumbuh tinggi trus dipotek terus ditancep, jadi 2 taneman):-D.


Untuk bagian bawah (karpet) saya tertarik mencoba monte carlo, apakah monte bisa bertahan dalam tank pemula? Jawabannya sulit. Monte carlo memang bagus jika bisa ngarpet, tapi harus dicukupi kebutuhannya. Membutuhkan pencahayaan yang terbilang HIGH. Kalau lampu sih minimal 30Watt. Saya mencoba menanam monte dengan pencahayaan lampu LED 9Watt, gak bertahan 2 minggu si monte langsung menguning. Harga monte carlo sekitar 10rb-15rb per mika.

Untuk menambah nuansa hijau pada kayu, saya menggunakan moss ricardia. Moss ini warnanya hijau tua, dengan daun yang kaku. Perawatannya lebih sulit dari java moss, tapi bisa hidup di tank pemula ini. Harga moss ricardia berkisar 20rb per seperti gambar dibawah ini. Pemasanganmoss pada kayu bisa menggunakan benang, maupun lem cair. Untuk kali ini saya menggunakan benang hitam, memang dalam tank benangnya kelihatan, tapi kalau moss sudah menempel nanti benangnya juga bisa dilepas.


4. Hasil setting

Hasil setting awal bisa dilihat pada gambar dibawah ini.


Pada awal setting memang kurang enak dipandang. Air masih keruh karena ekosistem belum terbentuk. Tank masih premature dan belum siap diisi ikan atau udang. Tapi ini hanya di awal saja, 2 bulan kemudian baru kelihatan menyenangkan. Bisa ngilangin stress sehabis kerja seharian.

Masa-masa awal setting memang masa yang sulit, biasanya alga mulai bermunculan dan tanaman juga harus beradaptasi.

Untuk mencapai tank dalam keadaan mature pastinya tidak semudah itu, dari pembuatan aquascape nature ini mendapat beberapa masalah. Tapi tenang saja, bisa diatasi kok. Awal setting, penggantian air dalam tank dilakukan 2 hari sekali sebanyak 40%. Di minggu pertama dikarenakan saya malas merebus kayu terlebih dahulu (gak punya panci gede), jadinya kayu gak mau tenggelam. Saya harus memberi batu sebagai pemberat kayu. Pada permukaan kayu juga terdapat lendir putih yang menyelimuti permukaan kayu. Konsekuensinya saya harus menyiponinya (menyedot pake selang) setiap hari biar bersih. Lendir ini bertahan 1 minggu. minggu pertama beberapa tanaman terkena wabah alga. Mungkin jenis cladophora atau alga rambut, warnanya putih bening, banyak nempel di montecarlo. Alga ini muncul karena kadar nutrisi dan co2 dalam tank rendah. Untuk menghilangkan alga ini tingkatlah kadar co2 dalam tank, kemudian waktu malam hari matikan lampu sampai keadaan tank gelap gulita. Saya lakukan cara itu dan 2 hari keudian alga udah kabur :-D.

Minggu ke 2 aman, kayu sudah bisa tenggelam di dasar. Air sudah mulai jernih. Namun monte mulai menguning Karena pencahayaan dan nutrisi kurang. Akhirnya satu persatu mati. Minggu ke 3 dan ke 4 mulai tumbuh ekosistem. Saya menambahkan tanaman echinodorus dan diletakkan di daerah belakang kayu sebagai background, Bucepalandra diatas batu, moss xmas sebagai karpet pengganti montecarlo, cryptocoryne di tengah. Untuk biota saya menambah ikan neon tetra 9 ekor, keong tanduk 5 ekor, udang red cerry 10 ekor, ikan blackghost 1 ekor. Sebenarnya jarang ada yang menambahkan ikan black ghost dalam aquascape. tapi dari dulu saya kepincut sama goyangan ikan ini :-D. 2 bulan ekosistem sudah terbentuk dan sudah bisa dinikmati keindahannya setiap hari.


Nambahi dikit, untuk pencahayaan saya menggunakan lampu LED biasa 9Watt, untuk CO2 saya membuat CO2 DIY dengan fermentasi gula pasir + ragi fermipan, untuk menurunkan suhu saya menggunakan kipas angin computer DIY, untuk filter saya menggunakan filter hang on jebo 501.

Terima kasih :-)

Mohon memberikan masukan/bertanya dalam kolom komentar
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers

kategori