sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Sunday, 18 June 2017

Apa saja sih lampu untuk aquascape?

Aquascape adalah seni membuat ekosistem bawah air dalam sebuah tank. dalam aqascape, floda dan fauna adalah hal penting yang harus diperhatikan. Ekosistem yang dibentuk harus disesuaikan dengan kondisi alam sebenarnya. Flora dalam aquascape haruslah diberi perhatian yang lebih karena membutuhkan perawatan khusus. Dalam ekosistem alam, flora memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosinesis. Namun cahaya matahari akan berdampak terhadap pesatnya pertumbuhan alga dalam tank. peran cahaya matahari dalam aquascape digantikan oleh lampu untuk menekan pertumbuhan alga. Tuntuk jenis Lampu yang digunakan untuk aquascape akan diulas pada artikel ini.

1. Lampu MH (metal halide)
Lampu metal halide bekerja dengan pencampuran gas halide dan elemen-elemen lain, cahaya dihasilkan dari gelembung-gelembug kecil gas yang tertahan oleh kawat logam atau semacamnya. Listrik mengalir diantaranya, memanaskannya, sama seperti filament bohlam. Ini sebabnya lampu metal halide menghasilkan panas lebih dari yang lainnya.
Lampu metal halide berpusat pada satu titik dan menyebar kesegala arah, untuk itu biasanya dilengkapi dengan cermin pemantul untuk mengumpulkan cahaya yang dihasilkan. Lampu metal halide hanya dapat mengubah sekitar 25% energy menjadi cahaya, sisa energy lain diubah menjadi radiasi panas. Radiasi panas yang dihasilkan cukup panas sehingga lampu ini harus dilengkapi dengan heatsink untuk mengurangi panas. Lampu metal halide dapat menghasilkan cahaya sebesar 60-115 lumen/watt. Ukuran lampu ini umumnya berkisar 70watt (5500 lumen), 150watt (12000 lumen), serta 250watt (20000 lumen).
Keelebihan lampu metal halide adalah pencahayaan yang sangat terang sehingga cocok untuk tank yang tinggi, lampu ini memberikan efek berkilauan pada air sehingga menambah kesan alami.
Kekurangan dari lampu metal halide adalah panas yang dihasilkan. Lampu ini sangat panas dan dapat mempengaruhi suhu air dalam tank. untuk tank yang tidak dalam, lampu ini sudah tidak digunakan. Lampu ini juga paling boros listrik jika dibandingkan dengan lampu lain.

2. Lampu keluarga neon flourescents (T12, T8, T5, T2)
Lampu neon adalah teknologi yang lebih baru daripada lampu metal halide. Lampu neon banyak digunakan karena bentuknya yang memanjang sehingga dapat menerangi tank secara merata. Lampu neon memiliki suhu yang cukup rendah dan lebih efektif dalam memanfaatkan energy jika dibandingkan metal halide.
Lampu neon fluorescent selalu berkembang dari masa ke masa, Dimulai dari lampu T12 dengan diameter standar sekitar 1,5inch. Lampu T12 memiliki efisiensi yang cukup buruk sehingga sudah jarang digunakan. Walaupun Lampu T12 memiliki umur yang lumayan panjang namun kualitas cahayanya akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Lampu T12 akhirnya digantikan dengan lampu T8 dengan kemampuan memanfaatkan energy lebih maksimal. Ukuran diameter T8 sekitar 1inch. Dengan ukuran lebih kecil dari T12 namun memberikan cahaya yang setara dengan daya yang lebih kecil.
Lamu neon terus berkembang dan muncul lah lampu T5. Lampu T5 lebih tipis dan memiliki diameter 13mm atau sekitar setengah inch, dengan rata-rata sekitar 65lumen/watt. Untuk menghidupkan lampu neon perlu ditambahkan starter atau ballast. Tentunya satu set lampu neon dengan perlengkapannya akan terasa cukup mahal. Lampu neon juga sedikit mempengaruhi pertumbuhan alga. Inovasi terbaru dari lampu neon adalah jenis T2. Dengan ukuran yang lebih ramping, berdiameter sekitar 7mm. lampu T2 memiliki efisiensi lebih jika dibandingkan lampu neon lain. Namun, dari banyaknya keunggulan lampu T2, dia memiliki harga yang lebih dari lampu lain.

3. Lampu hemat energy (power compact dan lampu ulir)

Lampu hemat energy biasa digunakan dalam rumah. Walaupun sekarang sudah muncul lampu LED, namun lampu hemat energy masih banyak sekali digunakan untuk menerangi ruangan-ruangan dirumah. Lampu hemat energy ada 2 jenis yang sering digunakan, yaitu lampu power compact dan lampu ulir. Lampu hemat energy hamper sama dengan lampu neon namun dengan bentuk yang berbeda. Lampu hemat energy sudah memiliki ballast didalamnya, selain itu lampu hemar energy juga memiliki harga yang lebih terjangkau.
Lampu power compact kurang lebih sama dengan lampu T5 dari segi lumen/watt (60lm/W). lampu ini mengeluarkan cahaya yang menyebar ke segala arah, untuk itu perlu ditambahkan peralatan berupa rumah lampu (hood) untuk mengumpulkan cahaya pada tank. lampu ulir menghasilkan cahaya yang lebih baik dengan watt sama dengan lampu power compact. Lampu ulir juga membutuhkan hood untuk digunakan pada tank.

4. Lampu LED (light emited diode) 
Lampu LED adalah terobosan baru dalam dunia penerangan, baik itu penerangan rumah maupun aquascape. lampu LED memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan lampu lain. Lampu ini memiliki cahaya yang paling terang dengan watt yang sedikit. Umur lampu LED bisa mencapai 50.000 jam dan mengkonsumsi daya yang rendah. Lampu LED dapar mengubah sebagian besar energy menjadi cahaya dan sangat sedikit yang diubah menjadi radiasi panas, oleh karena itu panas yang dihasilkan dari lampu LED sangat rendah. Lampu LED memiliki banyak sekali fariasi warna yang memberikan banyak efek pada air. Fariasi warna pada lampu LED menghasilkan spectrum warna yang berbeda tiap warnanya, hal ini dimanfaatkan untuk membuat lampu LED grow. Lampu LED grow adalah lampu yang hanya mengeluarkan cahaya dengan spectrum warna yang dibutuhkan tanaman dan membuang warna yang tidak diperlukan. Kekurangan pada lampu LED hanyalah dari biaya mahal yang harus dikeluarkan dari setup awal lampu LED, namun jika dibandingkan dengan kualitas dan umur lampu LED maka biaya itu bisa dibilang murah.
Share:

Friday, 16 June 2017

Macam-macam udang penghias aquascape

Apabila kita mendengar kata udang, pastinya yang pertama terfikirkan adalah udang yang enak untuk dimakan. Udang goreng krispi, udang asam manis, pepes udang, gimbal udang, dll. Udang memang dapat dikonsumsi untuk kebutuhan pangan, namun sekarang ini banyak jenis udang yang dikonsumsi keindahannya. Udang hias memiliki bentuk yang relatif kecil dibandingkan udang konsumsi. Selain itu jenis udang hias memiliki warna dan corak yang sangat indah. Udang ini dapat dipelihara dalam aquarium biasa maupun aquascape. udang hias selain dinikmati keindahannya, bermanfaat juga untuk menjaga kebersihan aquarium karena dapat memakan sisa makanan ikan dan alga merugikan.

Jenis udang hias yang biasa digunakan untuk akuarium atau aquascape adalah sebagai berikut:

1. Cherry shrimp (Neocaridina heteropoda)
Ada beberapa varietas cherry shrimp berdasarkan warna: red, black, blue, dan yellow. Grade dengan warna yang lebih pekat selalu diawali dengan kata “super”, misalnya super red cherry shrimp, tentu harga lebih mahal dengan grade biasa.

2. Bee shrimp (Caridina cantonesis sp)
Bee shrimp berasal dari perairan air tawar di Cina selatan, memiliki masa hidup hingga 18 bulan. Bee shrimp memiliki motif belang seperti lebah.ada beberapa varietas yang terkenal, yaitu red bee shrimp, black bee shrimp, white bee shrimp, dan golden bee shrimp. Pada suhu air 22 derajat celcius, waktu penetasan adalah 28 hari. Bee shrimp akan mengembangkan warna terbaiknya bila beradda pada suhu air 24-25 derajat celcius.

3. Tiger shrimp (Caridina cantonesis sp)
Tiger shrimp masih satu kelas dengan bee shrimp, namun dengan corak yang berbeda. Tiger shrimp memiliki corak belang seperti harimau. Beberapa jenis tiger shrimp yang popular adalah red tiger shrimp, yellow tiger shrimp, dan black tiger shrimp.

4. Sulawesi shrimp
Sulawesi shrimp adalah spesies endemic dari sebuah danau di Sulawesi. Terdapat 12 spesies udang Sulawesi yang terkenal di dunia, diantaranya: Celebes/harlequin, caridina tigris, orchid, reed line, white spot, yellow cheek, ellow nose.

Masih banyak lagi jenis-jenis udang hias lainnya, seperti: Pinocchio, amano shrimp, bamboo shrimp, dll. Dibawah ini ada beberapa penampakan dari udang hias yang popular dipelihara dalam aquascape.

Share:

Monday, 5 June 2017

6 keong penghias aquascape

hallo sahabat aquascape.

dalam suatu ekosistem aquascape terdapat beberapa flora dan fauna, salah satunya adalah keong. ada banyak sekali jenis keong, namun apakah semua cocok untuk aquascape?. untuk jelasnya, pada artikel kali ini akan dijelaskan beberapa jenis keong yang bias menghiasi aquascape. semoga bermanfaat.

1. Keong tanduk
Keong tanduk adalah keong yang sangat cantik. Memiliki corak garis hitam kuning dan memiliki tanduk. Pada habitat aslinya, keong tanduk suka berada di tepian sungai dengan air yang mengalir. Keong tanduk suka menempel di dahan, batu, maupun akar-akaran. Apabila ingin memelihara keong tanduk dalam tank, sebaiknya keadaan tank dikondisionalkan dengan keadaan habitat alami keong tanduk. Tank sebaiknya diberi arus secukupnya dan juga dimasukkan akar-akaran seperti akar rasamala. Keong tanduk sangat bermanfaat dalam aquascape. keong ini suka memakan alga yang merugikan tanaman. Selain itu juga bisa memakan sisa-sisa makanan yang berada di dasar tank. Di habitat aslinya, keong tanduk bisa hidup hingga 3 - 5 tahun.

2. Keong turbo
Memiliki nama latin “Neritina Natalensia”. Keong ini memiliki motif belang kuning hitam sehingga bisa juga dipanggil keong zebra. Ukuran keong ini lebih besar daripada keong hias lain. Ukurannya bisa mencapai 3cm. habitat asli keong ini yaitu sungai berair deras. Keong turbo bisa ditemukan diperairan payau, karena dia tidak bisa bereproduksi di air tawar.

Para aquascaper memelihara keong ini selain karena bentuknya yang cantik, dia juga bisa diandalkan sebagai tukang bersih-bersih tank. Keong turbo terbilang rakus dan memiliki gerakan lebih ceat dari keong lain. Keong turbo memakan alga, daun mati, dan sisa-sisa makanan ikan sehingga tank akan lebih terjaga kebersihannya. Keong turbo bisa hidup di daerah lembab dan memiliki kemungkinan kabur dari tank apabila kondisi ekosistem tank sudah terlalu tercemar.

3. Keong bawang
Keong bawang masih keluarga keong turbo. Memiliki tubuh hampir sama dengan keong turbo namun coraknya berbeda. Tubuhnya berwarna kuning gelap sampai merah gelap dengan bercak titik-titik hitam. Sifat keong ini sama persis dengan keong turbo. Rakus memakan alga dan sisa-sisa makanan ikan. Keong ini bisa hidup hingga 10 tahun di habitat aslinya.

4. Keong assassin
Mendengar namanya saya teringat game assassin creed dimana genrenya petualangan menjalankan misi pembunuhan. Keong assassin memang keong karnivora. Dia suka berpetualang menelusuri tank untuk mencari mangsanya. Keong assassin memiliki bentuk kerucut memanjang berwarna belang kuning hitam. Keong ini disukai para aquascaper untuk menjaga tank dari keong hama yang tidak diinginkan. Keong ini bergerak dengan tenang namun tepat sasaran. Keong assassin memakan isi keong hama. Apabila keong assassin sudah bekerja, maka akan banyak ditemukan cangkang keong hama yang sudah kosong di dasar tank. keong assassin harus dipelihara dengan jumlah sedikit dalam tank. apabila terlalu banyak maka akan membahayakan untuk keong selain keong hama.

5. Keong terumpet
Keong trompet memiliki warna coklat gelap dan berbentuk spiral kerucut memanjang. Keong ini sangat banyak manfaatnya bagi ekosistem tank. keong ini kurang suka makan alga, namun akann sangat berguna untuk memakan daun mati atau sisa-sisa makanan ikan. Keong ini sangat mudah berkembang biak dalam air tawar. Mudahnya perkembangbiakan keong ini akan membuat ledakan populasi dalam tank. namun hal tersebut tidak membuat keong trompet dikatakan sebagai keong hama. Pengendalian populasi keong ini cukup dengan mengambil secara manual dan menyisakan beberapa. Keong ini sangat bermanfaat karena bisa membuat substrat lebih subur. Keong ini juga mengurai kotoran dan sisa makanan ikan menjadi lebih kecil sehingga dapat diuraikan oleh bakteri. Kekurangan keong ini adalah suka menggali substrat, dan apabila substrat yang digunakan berukuran butiran besar dan ringan seperti pasir malang, maka kemungkinan akar tanaman akan terangkat dan tanaman telepas dari substrat.

6. Keong Ramshorn
Keong Ramshorn lebih dikenal dengan keong hama. Kehadirannya sering tidak diundang dan tiba-tiba datang dalam tank. keong ini bercangkang transparan dengan warna yang sering dijumpai adalah coklat atau orange. Namun ada juga keong Ramshorn yang berwarna biru dan merah. Keong hama ini termasuk omnivora, memakan beberapa tumbuhan dan makanan udang. Apabila makanan ikan atau udang dalam tank berlebih maka keong ini akan sangat cepat sekali berkembang biak dan segera memenuhi tank. perkembangbiakan keong Ramshorn dengan cara bertelur. Meraka meletakkan telur dimana saja dalam tank sehingga sulit diambil. Pengendalian populasi keong ini bisa menggunakan keong assassin atau diambil secara manual. Walaupun keong ini keong hama, namun dalam umlah yang sedikit keong ini data membantu mengurangi kadar nitrat dalam tank.
Share:

Ikan hias populer penghias aquascape

Hallo sahabat aquascape. aquascape merupakan seni membuat landscape dalam sebuah tank. Dalam aquascape yang menjadi focus utama adalah tanaman dan hardsacape. Namun aquascape tidaklah lengkap apabila tidak ada ikan yang menghuni ekosistem dalam tank. Ikan akan memberikan suasana lebih hidup dengan warna-warni dan gerak-gerik yang unik. Dalam memilih ikan penghuni aquascape, tentu tidak semua ikan cocok berada dalam tank. Banyak pertimbangan yang harus difikirkan sebelum memilih ikan, Seperti apakah ikan tersebut berbahaya bagi fauna lain? Apakah ikan tersebut memakan tanaman? Atau apakah ikan tersebut memberikan dampak negatif untuk ekosistem dalam tank?. Nah, untuk itu saya memberikan rekomendasi ikan apa yang cocok untuk aquascape.

1. Ikan jenis tetra

Ikan tetra memiliki banyak sekali jenis, memiliki ukuran yang relatif kecildan suka hidup bergerombol, pastinya cocok untuk aquascape.

· Neon tetra


Ikan neon tetra menjadi ikan paling banyak diminati bagi scaper pemula. Ikan neon tetra memiliki tubuh yang kecil dengan corak warna perak, biru dan merah. Garis biru terbentang mulai kepala sampai pangkal ekor. Garis ini akan terlihat menyala jika terkena cahaya. Karna itulah ikan ini disebut ikan neon. Garis ini juga digunakan untuk melihat jenis kelamin ikan. Garis pada jantan terlhat lurus, sedangkan untuk betina ada bengkokan. perawatannya terbilang cukup mudah, dan memiliki umur yang panjang. Ikan neon bisa hidup hingga lebih dari 5 tahun. Tentunya dengan perawatan yang baik. Ikan ini lebih baik dipelihara dengan jumlah yang banyak karena mereka suka bergerombol. Ikan ini dijual dengan harga yang cukup murah Sekitar 2000/ekor, namun ada juga yang jual lebih murah atau lebih mahal.

· Cardinal tetra


Penampakan cardinal tetra tidak jauh berbeda dengan neon tetra karena mereka masih kerabat. Mungkin ini kakaknya :-D . cardinal tetra juga suka hidup bergerombol. Warna merah pada cardinal tetra memanjang dari pangkal ekor hingga mata, kalau neon tetra Cuma dari ekor dampai perut. Harga cardinal tetra sedikit lebih mahal dari neon tetra. Yaa, mungkin karena perawatan ikan ini lebih sulit. Ikan cardinal tetra lebih sensitive dengan prubahan kimia air. Jadi kondisi air harus dijaga, atau sering-sering ganti air.

· Congo tetra


Congo tetra juga masih keluarga tetra. Bentuknya memanjang tidak jauh berbeda dengan neon tetra. Perbedaannya dari segi sirip ikan ini lebih lebar dan cantik. Warna tubuhnya juga kuning keemasan. Yang perlu diingat, jangan mencampurkan ikan yang suka menggigit sirip ikan (seperti ikan sarpae tetra) karena ikan congo tetra ini bisa jadi sasaran empuk.

· Glowlight tetra


Ikan ini memiliki tubuh yang agak transparan. Dengan garis berwarna orange dari mata hingga pangkal ekor. Ikan ini bersifat damai, jadi bisa dicampur dengan ikan lain.

· Red nose tetra


Tubuh ikan ini berwarna putih keperakan. Keunikan ikan ini ada pada warna kepalanya yang berwarna merah.ikan ini dinamai red nose karena dari mulut hingga insang berwarna merah. Inget, walaupun namanya red nose tapi ikan tetap gk punya hidung.

2. Ikan guppy


Ikan guppy adalah ikan hias air tawar yang paling banyak jenisnya. Untuk membedakan jenis ikan guppy bukan hanya dari segi warnanya saja, akan tetapi bentuk ekor dan dari mana asal ikan ini juga digunakan dalam membedakan jenisnya. Jenis ikan guppy ada lebih dari 40 jenis. Ikan ini sangat mudah ditemukan di penjual ikan hias. Dengan harga 2rb sampai lebih dari 200rb tergantung jenisnya.

Ikan guppy sangat mudah dalam perawatan. Ikan guppy yang biasa sebagai penghias tank adalah guppy jantan. Guppy jantan bertubuh kecil namun memiliki ekor dan sirip yang panjang dan lebar. Ikan guppy betina lebih besar namun memiliki sirip dan ekor pendek sehingga kurang begitu indah. Ikan guppy hidup di perairan tenang karena ikan guppy bukan perenang cepat. Ikan ini menjadi sasaran empuk ikan yang suka menggigit sirip. Ikan ini tidak suka berkelompok dan lebih memilih hidup sendiri.

3. Ikan molly


Ikan molly masih kerabat dengan ikan guppy. Memiliki ekor yang indah dan sirip panjang dipunggung seperti ikan guppy namun dengan badang yang lebih gembul. Perawatannya juga mudah dan bersifat damai dalam tank.

4. Ikan platy


Ikan platy memiliki banyak jenis, namun pada dasarnya memiliki bentuk yang sama. Ikan ini berukuran kecil, namun platy dewasa bisa mencapai sekitar 11cm. ikan ini bersifat damai dan bisa dicampur ikan lain yang bersifat damai juga.

5. Ikan SAE (Siamese algae eater)


Dari namanya sudah menjelaskan jika ikan ini adalah pemakan alga. Ikan SAE akan sangat bermanfaat dalam tank. Dia akan memakan alga yang menggangu pertumbuhan tanaman. Walaupun ikan ini pemakan alga namun bisa juga diberi makan pelet atau cacing beku.

6. Ikan CAE (Chinese algae eater)


ikan CAE juga hobi makan alga seperti ikan SAE. Ikan ini memiliki warna kuning cerah, oleh sebab itu dikenal juga dengan sebutan lemon algae eater. Ikan CAE memiliki mulut penghisap jadi bisa juga memakan alga yang menempel di kaca.

7. Ikan discus


Ikan discus memiliki gelar ratunya ikan hias. Memiliki warna yang menakjubkan dengan gerakan yang sangat anggun. Berbentuk bulat pipih dengan corak yang beraneka ragam. Ikan ini salah satu ikan favorit pecinta ikan hias. Ikan discus bisa tumbuh dengan ukuran yang cukup besar, jadi harus ditempatkan dalam tank yang cukup besar. Ikan ini berasal dari perairan hangat amazon. Memelihara discus memerlukan keterampilan khusus. Pengaturan suhu dan ph air harus diperhatikan. Warna cerah pada badan ikan discus juga tidak muncul dengan sendirinya. Pemilihan pakan yang tidak sesuai akan membuat ikan discus menjadi kusam. Pemberian warna pada ikan discus biasanya dengan memberi makan seperti tetra bits, cacing beku, atau olahan hati sapi. Harga ikan ini terbilang mahal. Beberapa penjual ikan discus menjual dengan kelipatan 50rb/inci ikan. Tentunya beda jenis beda harga juga.

8. Ikan chili rasbora / mosquito rasbora


Kenapa dinamai chili? Iyah, karna bentuknya seperti cabai merah. Ukuran ikan chili sangat kecil seperti ikan neon tetra. Ikan ini memiliki sifat pemalu dan penakut, untuk itu dia selalu hidup bergerombol. Ikan chili ini jenis ikan rasbora yang cukup mahal dibandingkan jenis rasbora lain karena ikan ini sulit didapatkan.


9. Ikan pleco hias (hypostomus Plecostomus)


Ikan ini juga dikenal dengan nama ikan pengisap atau sapu-sapu. Ikan pleco termasuk ikan pemakan ganggang besar. Ikan ini masih kerabat ikan lele. Bentuk tubuhnya seperti lele namun dengan mulut yang berbeda dan kulit yang keras. Ikan ini memiliki ratusan spesies dengan corak yang beraneka ragam. Ukuran ikan ini bervariasi, mulai dari 1 inci sampai lebih dari 30 inci. Ikan pleco dikenal sebagai ikan pemakan alga dalam aquarium. Namun untuk saat ini ikan pleco banyak dibeli untuk dinikmati keindahannya.

10. Ikan corydoras


Corydoras masih sepupu jauh ikan pleco. Ikan ini memiliki mulut penghisap dan berkumis. Ikan ini suka memakan sisa-sisa makanan yang berserakan di dasar tank. Tentunya sisa-sisa makanan ikan lain apabila dibiarkan begitu saja akan membuat kadar amoniak dalam air meningkat. Untuk menanggulangi hal tersebut, ikan ini sangat cocok sebagai tukang bersih-bersih. Corydoras juga memiliki banyak motif dan warna indah.

11. Ikan manfish


Ikan manfish juga biasa disebut angel fish. Bentuknya pipih unik dengan sirip panjang dan mulut agak monyong. Gerakan ikan ini sangat kalem. Namun, dibalik kekalemannya ternyata ikan ini hobi makan ikan kecil maupun udang hias jadi musti hati-hati saat memilih teman dalam tank. Ikan manfish juga sering tergoda jika melihat ikan yang memiliki sirip panjang.
Share:

Thursday, 1 June 2017

Jenis tanaman aquascape berdasarkan letaknya



Apa kabar sahabat aquascape? pastinya baik dong.

Oke, sesuai judulnya, pada postingan kali ini saya akan mengulas jenis-jenis tanaman aquascape.
Saat kalian pergi ke toko aquascape, kalian akan banyak melihat tanaman dengan rupa bentuk berbeda-beda. Terus kalian bertanya-tanya, tanaman jenis apa sih ini? Tanaman jenis apa sih itu? Gak enak dong kalau tanya satu-satu sama penjualnya. Nah, mendingan simak aja nih, semoga membantu.

Tanaman aquascape adalah tanaman yang bisa hidup dalam air. Jangan asal tanaman hias masuk dalam tank loh. Kalau tanaman darat dimasukin ke aquarium bisa-bisa tanaman jadi busuk terus mencemari air.
Ada banyak sekali tanaman untuk aquascape. Tanaman aquascape dibedakan berdasarkan letaknya dalam tank.

1. Foreground (karpet)
Tanaman karpet digunakan layaknya karpet di rumah. Digunakan sebagai alas tank. Tanaman ini berukuran mini dan tumbuh merambat pada substrat sehingga substrat tertutup olehnya. Jenis tanaman ini biasanya memiliki daun kecil dan pendek, ada juga yang memiliki bentuk seperti rumput-rumputan tetapi dengan ukuran yang kecil.
Contoh:

2. Middleground
Tanaman middle diletakkan dibagian tengah tank, memiliki ukuran sedang, tidak terlalu tinggi (tidak sampai permukaan tank). Tanaman middle biasanya berjenis vern atau tanaman rizome seperti anubias.
Contoh:

3. Background
Tanaman jenis background digunakan sebagai penghias bagian belakang tank. Kebanyakan tanaman background berbentuk memanjang ke atas dan tinggi.
Contoh:

4. Moss
Moss adalah lumut air, tapi jangan dianggap seperti lumut yang biasanya loh. Moss hidup dengan menempel. Media tanam moss bisa menggunakan kayu, batu, atau lempeng pakis. Moss bisa juga digunakan sebagai karpet atau membuat pohon bonsai moss.
Contoh:

5. Media batu
Tidak semua tanaman harus ditanam disubstrat. Ada juga tanaman yang bisa ditanam di media batu. Tanaman ini menempelkan akarnya di permukaan batu dan menyerap nutrisi yang ada di air. Jika kita membuat aquascape hanya dengan tanaman ini, maka tidak perlu adanya pupuk dasar, cukup menggunakan pupuk cair sebagai penyedia nutrisi.
Contoh:
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers