sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Monday, 24 June 2019

Mengenal Red Tail Black Shark - Ikan Hiu air tawar

Red tail black shark (Epalzeorhynchos bicolor) berasal dariwilayah Paknampo di Thailand Tengah dan tersebar di seluruh asia tenggara. Ikan ini ditemukan di perairan jernih dan berlumpur di sungai. Ikan ini juga mendiami aliran dataran rendah dengan dasar bebatuan atau pasir.

Red tail black shark mendapatkan namanya karena bentuknya yang mirip ikan hiu. Padahal menurut saya tidak mirip-mirip banget sih. Dia memiliki tubuh ramping dan memiliki sirip punggung yang tegak seperti ikan hiu. Tubuh berwarna hitam dengan ekor merah yang mencolok. Red tail black shark memiliki mulut menghadap ke bawah dengan dua pasang kumis/sungut yang membantu mereka menemukan makanan. Tubuh Betina sedikit lebih besar dari jantan. Red tail black shark biasanya lebih aktif di malam hari. Parameter air yang sesuai yaitu air yang memiliki pH antara 6,5 ​​hingga 7,5, suhu antara 73° F hingga 79° F dan kesadahan air antara 10° hingga 16° dH. Red tail black shark adalah ikan omnivora dan di alam biasa memakan cacing, krustasea dan serangga kecil. Di akuarium, mereka bisa diberi makan pelet ikan kecil, cacing darah (bloodworm), atau daphnia. Selain itu dia juga bisa memakan sayuran seperti mentimun. Ikan ini bisa mencapai panjang maksimum sekitar 15 cm. Rentang hidupnya 5 hingga 8 tahun.


Red tail black shark biasanya sangat aktif di dalam akuarium. Sebaiknya tempatkan ikan ini di akuarium yang cukup besar. akuarium harus didekorasi dengan beberapa tempat persembunyian dengan gua, kayu, akar dan batu agar dia merasa nyaman. Akuarium juga perlu memiliki tutup karena ikan ini bisa saja melompat keluar akuarium.

Red tail black shark adalah ikan teritorial yang mengusir ikan lain dari wilayahnya dan menjadi agresif saat makan. Ikan ini lebih suka menyendiri dan Tidak disarankan untuk memelihara banyak ikan ini dalam satu akuarium. Teman tank yang disarankan diantaranya ikan mini Gourami, ikan Barbs, ikan zebra Danio, ikan Bala Shark, kuhli Loaches, ikan Acaras, Angelfish, hatchetfish, Characins dll.


Nama ilmiah: Epalzeorhynchus bicolor
Nama umum: Red Tailed Shark, Red Tail Black Shark, Red Tailed Labeo, Fire Tail shark
Asal: Thailand
Ukuran Dewasa: Hingga 6 inch (15cm)
Perilaku: Semi agresif
Level Tank: Tengah dan bawah
Ukuran Tangki Minimum: 55 galon
Diet: Omnivora
Pembiakan: bertelur, sulit berkembang biak
Tingkat perawatan: Mudah, bagus untuk pemula
PH air: 6,5 - 7,5
Kekerasan Air: 10 ° hingga 16 ° dH
Suhu Air: 73 ° F - 79 ° F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang - pencahayaan normal
Umur: 5 - 8 tahun
Share:

Sunday, 23 June 2019

Mengenal Bloodfin tetra - ikan kecil bersirip merah


Bloodfin Tetra adalah ikan yang cocok bagi pemula aquascape karena warnanya yang cantik, mudah beradaptasi dan harganya yang relatif murah. Ikan bloodfin bisa dibilang ikan yang tahan banting (tapi jangan dibanting beneran). ikan ini bisa beradaptasi di berbagai parameter air. Bloodfin juga omnivora dan tidak hanya mengandalkan makanan yang kita kasih. Dia bisa memakan cacing, serangga kecil, dan krustasea. Terbukti ikan ini saya tinggal keluar kota selama dua minggu tanpa diberi makan dan masih sehat. Ikan bloodfin termasuk schooling fish yang suka bergerombol, pastikan membeli ikan ini dengan jumlah yang banyak agar tidak kesepian.


Bloodfin Tetra memiliki tubuh ramping seperti ikan tetra lainnya. sirip ekornya bercabang dua, Tubuh berwarna perak sedikit transparan, sedangkan sirip ekor, sirip punggung, sirip dubur dan adiposanya berwarna merah. Umumnya bloodfin jantan sedikit lebih berwarna daripada betina. Betina memiliki bentuk tubuh yang gemuk sedangkan tubuh jantan biasanya lebih ramping. Bloodfin Tetra berkembang biak dengan cara bertelur. Betina dewasa menghasilkan sekitar 700-800 telur. Ikan Ini lebih suka air bersih dengan pH 6.0-8.0, kekerasan 2 - 30 dGH dan suhu 64.0 hingga 82.0 ° F. Panjangnya tumbuh hingga 5,51 cm dan dapat hidup hingga 10 tahun atau lebih dengan perawatan yang tepat.

Tetra sirip darah adalah omnivora dan di alam liar ia memakan cacing, serangga kecil, dan krustasea. Jika dipelihara, biasanya diberi makan pelet ikan berukuran kecil yang sesuai bukaan mulutnya. Bisa juga diberi makan cacing sutra atau bloodworm.


Nama Ilmiah: Aphyocharax anisitsi
Nama Umum: Bloodfin, Bloodfin tetra, Red-finned tetra, Glass Bloodfin .dll
Asal: Brasil, Paraguay, Argentina
Ukuran Dewasa: 5,51 cm
Perilaku: Damai
Level Tank: Semua
Ukuran Tangki Minimum: 15 galon
Diet: Omnivora
Pembiakan: Bertelur
Tingkat perawatan: Mudah
PH air: 6.0-8.0
Kekerasan Air: 2 - 30 dGH
Suhu Air: 64.0 hingga 82.0 ° F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang
Umur: 5-10 tahun atau lebih
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers