sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Sunday, 4 March 2018

Humpback Pufferfish (Tetraodon palembangensis) - Ikan buntal dari Asia Tenggara

Humpback pufferfish (Tetraodon palembangensis) atau King kong pufferfish merupakan jenis puffer air tawar terbesar ketiga setelah Tetraodon mbu dan Tetraodon lineatus, dan berasal dari beberapa wilayah di Asia tenggara seperti Thailand, Malaysia, Laos dan Indonesia. Humpback pufferfish dapat tumbuh hingga mencapai 8 inci. Palembang puffer ini sering bersembunyi dan sangat jarang bergerak atau malas bergerak, dan biasanya bergerak hanya untuk mencari  makanan, sehingga setting banyak tanaman dan bebatuan sangat cocok untuk ikan ini. Ikan ini bersifat karnivora dan biasanya memakan cacing, ikan yang lebih kecil, udang, keong dan kepiting. Seperti puffer lainnya, Palembang puffer juga mempunyai gigi yang terus tumbuh memanjang dan akan menjadi masalah bagi ikan jika tidak dijaga (dihambat). Solusi untuk mengatasi hal tersebut mungkin ialah dengan pemberian makanan keras seperti keong dan kepiting secara berkala. Seperti puffer lainnya, palembang puffer dapat memompa perutnya yang elastis dengan air atau udara yang menjadikan tubuhnya mengembang 2 sampai 3 kali tubunya jika merasa terancam. Ikan ini hidup pada air dengan pH 6,9 – 7,5 dan suhu  24-27 °C.


Teknik breeding Tetraodon palembangensis masih jarang dilakukan di skala aquarium. Banyak bagian tubuh puffer yang mengandung racun mematikan neurotoxin tetrodoxin, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.


aquascape batang
Share:

Saturday, 17 February 2018

Mengenal Hornwort - tanaman untuk pemijahan ikan

Hornwort adalah tanaman air yang disukai para peternak ikan. tanaman ini memiliki nama lain Coontail, ganggang, selimut ikan, tanduk, gulma rawa, dll. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara namun sekarang tersebar di seluruh dunia karena tanaman ini mudah beradaptasi di berbagai kondisi air. Hornwort bisa hidup di kolam, danau, parit, aliran sungai dan rawa yang tenang dengan tingkat nutrisi sedang sampai tinggi dimana dasar airnya mengandung lumpur, beberapa pasir atau bebatuan. Biasanya hidup di perairan dengan kedalaman 0,5 sampai 15,5m.

Perawatan
Hornwort membutuhkan cahaya sedang hingga kuat seperti di alam. Tanaman ini bisa hidup dengan baik tanpa tambahan CO2. Karena pertumbuhannya yang cepat, dibutuhkan pemangkasan rutin agar tetap terjaga penampilannya. Tanaman ini kurang disarankan untuk aquascape karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Hornwort akan menyerap banyak nutrisi dalam tank sehingga tanaman lain kekurangan nutrisi. Tanaman ini lebih menyukai air jernih dengan pH 6,0-7,5, kekerasan 5-15 dGH dan suhu 59-86F. substrat yang cocok bisa berupa lumpur, lumpur berpasir atau kerikil. Hornwort memiliki karakteristik allelopathetic karena mengeluarkan zat yang menghambat pertumbuhan ganggang hijau, tentunya ini bermanfaat bagi kondisi air. Hornwort cocok dengan semua jenis ikan terutama untuk burayak ikan. Tanaman ini juga menyediakan sumber makanan untuk ikan kecil dan daun jarumnya yang runcing umumnya membuat ikan dewasa menjauh dari burayak yang bersembunyi. Daunnya yang halus, berserabut, memberikan habitat pemijahan yang sangat baik untuk ikan.
Pertumbuhan
Hornwort dapat dengan mudah berkembangbiak dengan fragmentasi vegetatif. Secara alami tumbuh tunas samping dari batang utama dan dapat menumbuhkan tanaman baru lainnya. Bagian batang utama juga bisa dipatahkan dan kedua sisinya menumbuhkan tanaman baru. Tanaman ini juga bisa berkembang biak secara seksual melalui produksi benih di habitat air bersih. Benih tenggelam ke dasar air dan berada di sana selama musim dingin dan tumbuh menjadi tanaman baru di musim semi.



Nama Scientific: Ceratophyllum demursum
Nama umum: Coontail, ganggang, selimut ikan, tanduk, gulma rawa, dll
Asal: Amerika utara, America selatan
Ukuran tank minimum: 20 gallons
Perawatan: mudah
perkembangbiakan: Vegetative fragmentation, benih
ukuran maksimal: 3 m
PH air: 6.0-7.5
Kekerasan air: 5-15 dGH
Suhu air: 59-86F
pencahayaan: rendah hingga tinggi
pertumbuhan: cepat
Share:

Wednesday, 17 January 2018

Neocaridina Heteropoda - nenek moyang red cherry shrimp

Neocaridina Heteropoda

Neocaridina Heteropoda "wild"
Latar Belakang
Neocaridina Heteropoda ditemukan di Asia, lokasi tepatnya tidak diketahui. Spesies udang liar ini spesies asli dari Red Cherry Shrimp dan Yellow Shrimp. Red Cherry Shrimp dan Yellow Shrimp adalah hasil dari pemijahan/perkawinan selektif udang Neocaridina Heteropoda. Jika Anda melihat dari dekat masing-masing foto Anda bisa melihat sedikit warna kuning atau merah. Pemijahan selektif dilakukan dengan mengambil karakteristik tertentu, dalam hal ini warna. Udang liar dikembangbiakkan berkali-kali sehingga menghasilkan warna yang diinginkan. Proses pemijahan selektif tidak semudah yang dibayangkan. Pemilihan bibit induk harus diperhatikan dan tidak diketahui pada generasi keberapa udang liar akan menghasilkan keturunan dengan warna merah atau kuning yang solid.

Parameter Air

Udang Neocaridina Heteropoda dapat dipelihara dalam berbagai parameter air. Sama seperti Red Cherry Shrimp, spesies ini dapat dipelihara dalam kisaran pH dari 6,0 sampai 8,0, air lunak dan keras, suhu dari 72F sampai 84F dan di banyak substrat yang berbeda seperti ADA Aquasoil atau kerikil biasa. Bila anda berhasil memelihara udang red cherry, maka bukan hal sulit untuk memelihara Neocaridina Heteropoda.

Pembiakan

Neocaridina Heteropoda adalah Udang yang sangat produktif dan akan berkembang biak dengan mudah hampir sepanjang waktu. Parameter air yang tepat akan membuat spesies ini berkembang biak secara konstan. Udang betina akan memiliki telur berwarna hijau saat hamil. Pelana (saddle) juga akan berwarna hijau dan apabila pelana muncul saat udang ini menggendong telur, maka itu pertanda telur akan menetas dalam hitungan hari. Biasanya kisaran waktu dari kehamilan sampai menetas adalah 35-45hari. Untuk informasi lebih lanjut tentang siklus reproduksi udang akuarium air tawar silahkan baca artikel Reproduksi Udang.


Makanan
Neocaridina Heteropoda akan memakan apapun dari bayam, timun, wafer alga, pelet udang, serpihan ikan, cacing darah, dan lain-lain. Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sekiranya bisa habis dalam 2-3 jam. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian udang dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan udang ini. Terkadang saya tidak memberi makan selama beberapa hari untuk membiarkan udang membersihkan system pencernaan mereka dan menjaga agar air tetap bersih.

Jenis kelamin
Membedakan jenis kelamin Neocaridina Heteropoda tidak sulit sama sekali. Udang betina mudah dikenali karena lebih besar dari jantan, memiliki warna yang jauh lebih gelap, dan juga memiliki perut yang melengkung. Udang betina juga akan memiliki pelana atau bahkan memiliki telur. Pada foto di bawah ini Anda bisa melihat bagaimana Neocaridina Heteropoda betina memiliki pelana hijau dan juga memiliki perut yang melengkung.

Pada foto di bawah ini Anda bisa melihat bagaimana udang jantan lebih kecil, warnanya sangat pucat dan memiliki perut lurus.

Warna

Varietas udang liar ini memiliki warna pucat bening yang membantu udang bersembunyi di alam liar (camoflauged coloration). Jika Anda melihat foto pertama di bawah ini, Anda akan melihat dua udang betina bisa berbaur dengan batu. Warnanya yang pucat bening terlihat mustahil untuk dilakukan perkawinan selektif untuk menghasilkan variasi baru dengan warna solid. Namun, beberapa peternak spesies ini telah mencatat bahwa beberapa keturunannya akan menunjukkan warna yang agak merah atau kuning dan di sinilah ide pemijahan Red Cherry Shrimp dan yellow shrimp dimulai. Silakan lihat foto di bawah dua betina di atas batu.
Share:

Tuesday, 16 January 2018

Keong Kolam (pond snail) - hama atau bukan?


Siput/keong kolam (pond snail). seperti keong Trumpet, keong ini memiliki reputasi yang buruk. Keong ini dianggap sebagai hama akuarium, namun saya tidak setuju saat keong ini berada di tank udang.

Kesalahan paling umum yang dilakukan orang dalam akuarium adalah terlalu banyak memberi makan (overfeed). Overfeeding adalah kesalahan utama yang menyebabkan banyak masalah dalam tank seperti munculnya parasit, penyakit ikan, kelebian amoniak, dan ledakan populasi keong. Banyak penghobi aquascape yang menyalahkan keong kolam karena populasinya sangat mudah berkembang dan menjadikannya hama karena merusak penampilan tank, padahal merekalah yang kurang bisa menjaga kesehatan tank. keong tidak akan mengalami ledakan populasi jika Anda mengurangi makanan dalam tank.

Hal yang baik tentang Keong Kolam adalah kemampuan pembersihan mereka. Saya suka memeliharanya di tank udang karena keong ini adalah pemulung yang hebat. Makanan sisa atau bangkai udang/ikan yang mati akan cepat dimakan oleh keong ini. Hal lain yang saya sukai dari keong kolam adalah mereka tidak tumbuh dengan ukuran yang besar. Keong kolam terbesar yang pernah saya lihat mungkin berukuran sekitar 1/4 inci.

Sebaiknya pelihara keong kolam di dalam tank udang. Jika keong berkembang pesat, maka itu pertanda anda sedang overfeeding. Beri makan udang Anda kiranya bisa habis dalam 2 jam. jika Lebih dari itu, anda akan menemukan ledakan populasi keong kolam.


Share:

Hydra - berbahaya atau tidak?


Dalam ekosistem aquascape, ada beberapa organisme yang bisa membahayakan atau membunuh udang. Salah satu makhluk yang diyakini menyebabkan bahaya atau membunuh udang adalah Hydra. Hydra adalah invertebrata air dan berasal dari Family Coelenterata. Anggota Family Coelenterata selain Hydra adalah karang, ubur-ubur, dan anemon yang ada di air asin. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa semua kerabat Hydra yang disebutkan diatas juga dapat membahayakan mahluk air lainnya dengan metode penyengat, racun, dll.

Seperti kerabatnya di air asin, Hydra menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa. Hydra menyengat mangsa sebelum memakannya. Hewan ini menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa kecil, termasuk krustasea, dan memakan mangsa yang mati dengan mulutnya yang terletak di bagian ekor. Hydra diketahui bisa memakan ikan kecil dan beberapa di antaranya memakan udang kecil sampai besar.

Karena potensi makhluk ini yang menyebabkan kematian pada udang Anda, disarankan agar Anda segera membasminya. Namun Hydra tidak mudah untuk dibasmi, apalagi dengan bahan kimia. Apabila kita ingin membasmi hydra dengan bahan kimia, sebaiknya kita harus memikirkannya kembali. Hydra adalah invertebrata seperti udang sehingga apapun yang bisa membahayakan Hydra bisa membahayakan udang. Namun ada beberapa kunci untuk membuat Hydra hilang dari akuarium Anda:

Pencegahan: ada hal yang perlu diingat yaitu Hydra biasanya masuk ke dalam akuarium dengan cara menempel pada tanaman yang baru dibeli. Sama seperti siput, Hydra bisa menumpang bersama tanaman dari toko. Pastikan Anda membeli tanaman aquascape anda dari toko yang terpercaya. Apabila anda ingin membeli tanaman secara online, pastikan toko online tersebut memiliki banyak review yang bagus. Jika Anda membeli tanaman dari toko hewan peliharaan lokal, atau mencari di alam, sebaiknya tanaman diBilas terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tank. Tanaman bisa saja membawa hydra atau hewan berbahaya lainnya.

Pemeliharaan: Menjaga tank tetap bersih adalah salah satu kunci untuk mengendalikan atau menghilangkan Hydra dari tank. Sama seperti Planaria, Hydra berkembang dalam tank yang kotor. Overfeeding bisa mengakibatkan tank menjadi kotor. Berilah makan ikan atau udang kiranya habis dalam 2 jam. Setiap makanan sisa atau tidak habis dalam 2 jam harus dibuang. mencegah overfeeding bisa mengurangi kemungkinan munculnya hydra.

Penanggulangan: Jika Anda melihat Hydra di akuarium Anda, ada beberapa metode untuk menghilangkannya. Hydra bisa ditangkap menggunakan jaring apabila sudah dewasa. Panjang hydra dewasa bisa mencapai setengah inch. Gunakan jaring halus agar hydra bisa tertangkap. Metode lain adalah dengan mengisapnya melalui selang saat anda sedang mengganti air tank. Berhati-hatilah agar Anda tidak menyedot udang saat mencoba mengeluarkan Hydra.




Jangan panik jika melihat Hydra di akuarium Anda. Ikuti beberapa langkah mudah untuk mencegah, merawat tank, dan menghilangkannya. Jangan gunakan bahan kimia.



Ryan wood
Share:

Sunday, 24 December 2017

Mengenal Christmas Moss


Christmas moss atau biasa disebut Xmas Moss adalah lumut air yang tersebar luas di Asia tropis termasuk India, Jepang, Filipina dan Thailand. Tanaman ini tumbuh di tepi sungai yang teduh, anak sungai dan di tanah hutan yang lembab. Xmas Moss digunakan di aquascape sebagai tanaman foreground. Popularitasnya meningkat dari hari ke hari di kalangan penggemar akuarium.

Latar Belakang
Xmas Moss (Vesicularia montagnei) masuk dalam Family Hypnaceae di bawah ordo Hypnales dari class Bryopsida. Bentuk moss ini menyerupai pohon natal. Banyak penggemar akuarium menanam tanaman ini sebagai tanaman karpet, ada juga yang menggunakan moss ini untuk background akuarium. Sinonim dari spesies ini adalah Hypnum montagnei Schimp. (1842).


Perawatan
Xmas moss adalah spesies yang mudah dirawat. Tanamman ini menambah nuansa hijau yang menarik ke dalam aquascape. Xmas moss terkenal sebagai tanaman yang kuat yang tidak memerlukan pencahayaan dalam jumlah besar atau injeksi CO2 lanjutan. Bisa tumbuh subur dalam kondisi akuarium dengan pencahayaan yang cukup dan juga bisa tumbuh dengan baik di sudut yang paling gelap. Untuk pertumbuhan optimum, tangki harus memiliki kimia air yang baik dengan pH 5,0-7,5, kekerasan 5-20 dGH dan suhu 65-77F. Tanaman ini adalah tanaman yang tumbuh lambat dan bagus untuk pemula. Harus dilekatkan dengan sepotong kayu apung, batu atau akar pohon di akuarium menggunakan kapas berwarna gelap, atau senar pancing. Apabila ditanam tidak terikat dengan substrat, maka bentuknya tidak teratur dan terlihat lebih liar seperti Java Moss. Tanaman ini sangat ideal untuk tank pemijahan ikan atau udang. Christmas moss juga digunakan untuk menghilangkan nitrogen dalam berbagai bentuk.



Perambatan
Tanaman ini dapat berkembang dengan mudah melalui pemotongan batang dalam kondisi akuarium yang tepat. Untuk propagasi yang tepat, beberapa bagian induk harus dipotong dan letakkan di tempat baru seperti batu atau kayu dan direkatkan dengan lem khusus atau dikaitkan dengan benang. Setelah beberapa minggu Moss menempel pada substrat yang membentuk tanaman baru. Untuk menjaga kondisi yang baik, sebaiknya dipangkas agar terlihat lebih rapi. Moss ini juga bisa merambat dengan menghasilkan tunas baru.

Nama ilmiah: Vesicularia montagnei
Nama umum: Christmas Moss, Xmas Moss
Asal: Asia Tenggara
Tingkat perawatan: Mudah
Penempatan: Foreground
Perbanyakan: Dengan memotong
Tinggi: sampai 10 cm
Lebar: sampai 10 cm
PH air: 5,0-7,5
Kekerasan air: 5 sampai 20 dGH
Suhu air: 65-77F
Pencahayaan: Rendah
Pertumbuhan: Lambat
Share:

Thursday, 21 December 2017

Mengenal Green Spotted Puffer - Si ikan buntal


Green Spotted Puffer
"Tetraodon nigroviridis"

Green Spotted Puffer (Tetraodon nigroviridis) adalah salah satu ikan akuarium yang paling populer. Ikan ini juga dikenal sebagai Leopard Puffer, Green Pufferfish, Green Spotted Puffer, Burselfish Burma, Spotted Green Pufferfish dan lain-lain. Green Spot Puffer menyebar di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Indochina, Malaysia dan Filipina. Ikan ini hidup di perairan payau di daerah pesisir, sungai air tawar, danau dan daerah banjir bahkan kadang-kadang di laut. Ikan dewasa lbih menyukai berada di sungai yang bergerak lambat, muara sungai dan hulu sungai bagian belakang. Anakan ikan lebih menyukai tingkat salinitas 1,005-08 sementara dewasa untuk 1,018-22. Suhu air ideal dan pH untuk spesies ini masing-masing berkisar antara 78-82°F dan 7,5-8,2.

Latar belakang dari Green Spotted Puffer
Tetraodon nigroviridis ditemukan oleh Marion de Procé pada tahun 1822. Ikan ini merupakan ikan kecil yang dikenal suka memakan ikan tropis kecil. Ikan ini masuk Family Tetraodontidae dengan ordo Tetraodontiformes dari class Actinopterygii. Ikan ini memiliki kemampuan untuk mengisi tubuh mereka dengan air atau dengan udara dan mengembuskan diri saat mereka merasa dalam bahaya, kemampuan ini yang menyebabkan merejka dinamai 'ikan puffer'. Saat mereka mengembang, duri mereka menonjol keluar.



Pemeliharaan Green Spotted Puffer
The Green Spotted Puffer adalah ikan yang sangat unik dan menarik yang membutuhkan setidaknya 30galon air dalam tank namun disarankan lebih besar. Tank harus memiliki tanaman dan batu karang untuk persembunyian serta area terbuka untuk berenang. Suhu air harus antara 74 sampai 82F dengan pH 7,5-8,2. Ikan ini adalah ikan karnovora yang menghasilkan banyak limbah (sisa makanan) di dalam tank sehingga perlu filter yang kuat untuk membuat tank tetap bersih. Ikan ini tidak memiliki sisik dan penutup insang dan spesies ini rentan terhadap penyakit, nitrit, nitrat dan amonia. Jadi Anda perlu melakukan perubahan air sekitar 50% setiap minggu untuk menjaga agar air tetap bersih. Ikan Puffers terlihat sangat agresif terhadap jenisnya sendiri dan spesies serupa saat tahap dewasa. Karena sifatnya yang agresif, Spotted Puffers harus dipelihara sendiri atau berpasangan. Jika dipelihara dengan ikan lain, pilihlah spesies yang kuat dan aktif seperti archerfish, Arius catfish, monos, mollies, scats, bumblebee gobies, and green spotted puffers lainnya. Hindari mencampurnya dengan spesies bersirip panjang seperti cupang, guppy dan angelfish.

Pakan Green Leopard Puffer
Green Spotted Puffer adalah ikan karnivora yang memakan berbagai makanan seperti moluska, krustasea dan invertebrata lainnya serta tanaman vaskular dan detritus. Kadang memakan sisik dan sirip ikan. Dalam kondisi peliharaan, ia bisa menerima pellet ikan, cacing beku, krill atau udang-udangan, keong hama, cumi, lobster, udang karang dll. Ikan puffer muda harus diberi makan dengan cacing beku atau artemia.


Pembiakan Green Spotted Puffer
Green Spotted Puffer sulit berkembang biak. Ikan bisa berkembangbiak hanya di air payau dan tank pembiakan harus memiliki beberapa permukaan batu datar yang bertindak sebagai tempat pemijahan. Ikan betina meletakkan telur ke substrat atau batu. Ikan jantan melindungi dan menggunakan tubuhnya untuk menutupi telur. Telur menetas sekitar seminggu dan induk jantan menggiring burayak ikan ke lubang dangkal dan terus menjaganya. burayak harus diberi makan dengan artemia atau microworms yang baru menetas.

Nama Ilmiah: Tetraodon nigroviridis
Nama Umum: Leopard Puffer, Green Pufferfish, Green Spotted Puffer, Burselfish Burma, Spotted Green Pufferfish dan lain-lain
Asal: Asia Selatan dan Tenggara
Dewasa Ukuran: 17 cm
Perilaku: agresif
Tingkat Tank: Tengah
Ukuran Tank Minimum: 30 galon
Diet: karnivora
Pembiakan: telur
Tingkat perawatan: Sedang
PH air: 7,5-8,2
Kekerasan Air: 9 - 19 dGH
Salinitas: 1.005- 1.008
Suhu Air: 78-82°F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang
Umur: 10-15 tahun
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers