sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Showing posts with label fauna. Show all posts
Showing posts with label fauna. Show all posts

Wednesday 14 November 2018

Mengenal borneo sucker - ikan sapu-sapu mini dari borneo

Borneo Sucker 
Gastromyzon punctulatus

Borneo Sucker adalah ikan air tawar yang sangat menarik yang asli berasal dari Borneo. Borneo adalah pulau terbesar ketiga di dunia, yang terdiri dari Kalimantan, sebagian malaysia, dan brunai. Borneo sucker adalah ikan kecil, damai dan bisa tumbuh hingga ukuran maksimum sekitar 6cm. dia memiliki kepribadian yang sangat aktif, dan suka berada di aliran air yang sangat tinggi. Borneo sucker lebih menyukai suhu air yang dingin, antara 20 dan 24C.

Borneo sucker adalah salah satu spesies Catfish (ordo Siluriformes). Catfish adalah jenis ikan yang sangat beragam. Catfish mendapatkan namanya dari ciri khas yaitu memiliki kumis mirip kucing, mereka banyak ditemukan di lingkungan air tawar dengan bermacam-macam spesies di setiap benua kecuali Antartika (disana dingin banget).

catfish dikenal sebagai makhluk nokturnal; dengan kata lain mereka lebih aktif pada malam hari. Secara umum, catfish lebih memilih untuk tinggal di dasar akuarium (atau di lingkungan alaminya yaitu dasar sungai, danau, muara dll). Tentu saja ada pengecualian untuk aturan umum ini, karena beberapa spesies catfish lebih suka menempati daerah air pertengahan akuarium, seperti glass catfish dan upside-down catfish. Menyediakan tempat persembunyian bagi mereka adalah hal yang penting. Bahan yang cocok digunakan untuk tempat persembunyian adalah kayu, batu, pipa plastik dan tanaman air.


Akuarium dengan aliran air yang deras dan bersih sangat dibutuhkan untuk borneo sucker. ikan ini asli perairan dangkal, jernih, berarus kuat dan sensitif terhadap penurunan kualitas air. Jadi, pemeliharaan akuarium secara teratur dan saturasi oksigen sangat diperlukan.

Borneo Sucker adalah pemakan ganggang dan alga. Ikan ini juga bisa menerima makanan beku seperti pelet atau cacing kering, tetapi makanan tersebut hanya harus diberikan sesekali karena kelebihan protein dapat mematikan bagi sebagian besar pemakan alga. Ikan ini juga bisa menerima makanan kering berkualitas tinggi yang kaya akan materi tanaman seperti wafer alga, tetapi sangat penting memberikan ganggang alami untuk memastikan kesehatan jangka panjangnya. Selama disimpan dalam akuarium mature yang terawat dengan baik dengan pertumbuhan alga yang baik serta aliran air yang tinggi, Borneo Sucker adalah ikan yang kuat dan tidak mudah sakit. menambahkan tanaman Anubias pada akuarium sangat baik untuk ikan ini karena Anubias dapat mendorong pertumbuhan alga yang signifikan dalam akuarium dengan pencahayaan sedang hingga tinggi.

Borneo Sucker adalah spesies ikan yang bersifat sosial, terutama yang sudah dewasa, jadi harus dipelihara berkelompok. ikan rasbora, ikan jenis tetra, hillstream, ikan guppy, dan ikan kecil lainnya yang damai adalah teman tank yang baik untuk ikan ini. Borneo Sucker juga dapat disimpan dengan udang hias,

PARAMETER YANG DIREKOMENDASIKAN:
• Temperatur: 68 ° - 75 ° F (20 ° - 24 ° C). Suhu yang lebih tinggi dapat ditoleransi dengan kandungan oksigen yang sangat tinggi. Pada kasus ini saya memelihara ikan borneo sucker pada suhu 28C dan bisa sehat berbulan-bulan.
• pH: 6.0 - 7.5
• KH: 4 - 8 dKH
• Ukuran Tangki Minimum: 20+ gallon air untuk kelompok kecil. Semakin banyak air maka semakin baik untuk ikan.


INFORMASI PERAWATAN:
• Diet: Omnivora. Biasanya menerima beberapa makanan kering dan makanan beku, tetapi membutuhkan banyak ganggang. Pola makan yang terlalu tinggi protein dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan kematian.
• Perilaku Sosial: Damai. Remaja kadang-kadang tampak sendirian, tetapi borneo sucker dewasa menunjukkan perilaku schooling.
• Asal: Borneo (Kalimantan, Malaysia, brunei)
• Rata-rata Ukuran Dewasa: 1,4 - 1,6 inci (3,5 - 5 cm)


https://aquaticarts.com/products/borneo-sucker
http://aquajaya.com/produk/borneo-sucker/
Share:

Monday 28 May 2018

Bamboo Shrimp - Udang bambu

Bamboo Shrimp - Udang bambu
Atyopsis moluccensis

Bamboo Shrimp adalah salah satu udang yang paling menarik bagi penghobi aquascape. nama bamboo shrimp berasal dari bentuk, warna dan coraknya yang seperti bambu coklat.

Pembiakan
Ada satu sisi buruk pada Udang Bambu yaitu tidak sepenuhnya bereproduksi di air tawar. Seperti Amano Shrimp, spesies ini membutuhkan air payau selama tahap larva agar berhasil berkembang dari penetasan. Kelemahan lainnya jika mengambil udang ini dari alam liar dan menempatkannya di akuarium air tawar membuat penurunan kualitas reproduksi dan penurunan populasi di alam liar. Ini tidak berarti bahwa memelihara Udang Bambu adalah hal yang buruk, itu hanya sebuah poin yang ingin saya sampaikan karena banyak penghobi baru memilih spesies ini tanpa mengetahui perawatan dan cara reproduksinya.


Parameter Air
Saya sangat menyarankan agar Anda menempatkan sepotong kayu, batu, atau hardscape lainnya untuk tempat bermain udang bambu. tank juga sebaiknya diberi arus buatan karena habitat alami udang bambu adalah perairan berarus. Jika tank tidak diberi hardscape dan wave maker (alat pembuat arus), maka dikhawatirkan udang bambu akan naik ke filter atau bahkan bisa keluar dari tank. udang ini lebih suka mencari makanan di daerah arus, apabila anda melihat udang bambu lebih suka berada di dasar tank dan mengais makanan disana, kemungkinan besar anda terlalu banyak memberi makan kepada ikan dalam tank.

Makanan
Udang Bambu adalah udang yang sangat unik. dia menyaring arus air yang keluar dari filter untuk menangkap mikroorganisme atau partikel makanan. Karena udang ini hobi menyaring arus, Anda berkemungkinan besar akan menemukan spesies ini duduk di daerah arus dan membuka tangan yang bentuknya seperti kipas. Jika Anda mengamati perilaku makan udang ini dari dekat, Anda akan melihat bahwa tangan udang bambu terbuka (seperti kipas) dan menangkap organisme kecil, kemudian tangan ditutup dan menggesekkannya ke mulut (lebih terlihat seperti bayi menjilati tangan sendiri).

Warna
Bamboo Shrimp bisa memiliki banyak warna yang berbeda, termasuk merah, coklat, dan warna yang berbeda dari masing-masing habitat. Ada yang mengatakan bahwa pewarnaan melambangkan kesehatan spesies, tetapi saya tidak setuju. Saya percaya bahwa Udang Bambu mengubah warnanya untuk berbaur dengan sekitarnya. Karena spesies ini harus duduk di alam liar, akan masuk akal bahwa kamuflase diperlukan karena mereka menghindar dari pandangan para predator saat makan di sungai. Juga, mungkin betina dapat berubah warna untuk menunjukkan bahwa mereka siap untuk kawin.


Tampilan
Bamboo Shrimp adalah spesies yang berani dan akan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat terbuka, kemungkinan besar dalam arus air di akuarium, menyaring arus untuk makan. Karena spesies ini menghabiskan sebagian besar waktu di tempat terbuka, itu pasti akan menjadi  pusat perhatian yang bagus untuk akuarium. Tangan berbentuk kipas dan tampilannya yang menarik akan selalu membangkitkan minat para tamu dan akan memicu percakapan. udang ini adalah jenis udang yang berani, apabila anda melihat udang bambu malu dan bersembunyi dibalik hardscape, berati itu adalah indikator jika keadaan udang dan tank kurang baik.



Share:

Sunday 4 March 2018

Humpback Pufferfish (Tetraodon palembangensis) - Ikan buntal dari Asia Tenggara

Humpback pufferfish (Tetraodon palembangensis) atau King kong pufferfish merupakan jenis puffer air tawar terbesar ketiga setelah Tetraodon mbu dan Tetraodon lineatus, dan berasal dari beberapa wilayah di Asia tenggara seperti Thailand, Malaysia, Laos dan Indonesia. Humpback pufferfish dapat tumbuh hingga mencapai 8 inci. Palembang puffer ini sering bersembunyi dan sangat jarang bergerak atau malas bergerak, dan biasanya bergerak hanya untuk mencari  makanan, sehingga setting banyak tanaman dan bebatuan sangat cocok untuk ikan ini. Ikan ini bersifat karnivora dan biasanya memakan cacing, ikan yang lebih kecil, udang, keong dan kepiting. Seperti puffer lainnya, Palembang puffer juga mempunyai gigi yang terus tumbuh memanjang dan akan menjadi masalah bagi ikan jika tidak dijaga (dihambat). Solusi untuk mengatasi hal tersebut mungkin ialah dengan pemberian makanan keras seperti keong dan kepiting secara berkala. Seperti puffer lainnya, palembang puffer dapat memompa perutnya yang elastis dengan air atau udara yang menjadikan tubuhnya mengembang 2 sampai 3 kali tubunya jika merasa terancam. Ikan ini hidup pada air dengan pH 6,9 – 7,5 dan suhu  24-27 °C.


Teknik breeding Tetraodon palembangensis masih jarang dilakukan di skala aquarium. Banyak bagian tubuh puffer yang mengandung racun mematikan neurotoxin tetrodoxin, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.


aquascape batang
Share:

Saturday 17 February 2018

Mengenal Hornwort - tanaman untuk pemijahan ikan

Hornwort adalah tanaman air yang disukai para peternak ikan. tanaman ini memiliki nama lain Coontail, ganggang, selimut ikan, tanduk, gulma rawa, dll. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara namun sekarang tersebar di seluruh dunia karena tanaman ini mudah beradaptasi di berbagai kondisi air. Hornwort bisa hidup di kolam, danau, parit, aliran sungai dan rawa yang tenang dengan tingkat nutrisi sedang sampai tinggi dimana dasar airnya mengandung lumpur, beberapa pasir atau bebatuan. Biasanya hidup di perairan dengan kedalaman 0,5 sampai 15,5m.

Perawatan
Hornwort membutuhkan cahaya sedang hingga kuat seperti di alam. Tanaman ini bisa hidup dengan baik tanpa tambahan CO2. Karena pertumbuhannya yang cepat, dibutuhkan pemangkasan rutin agar tetap terjaga penampilannya. Tanaman ini kurang disarankan untuk aquascape karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Hornwort akan menyerap banyak nutrisi dalam tank sehingga tanaman lain kekurangan nutrisi. Tanaman ini lebih menyukai air jernih dengan pH 6,0-7,5, kekerasan 5-15 dGH dan suhu 59-86F. substrat yang cocok bisa berupa lumpur, lumpur berpasir atau kerikil. Hornwort memiliki karakteristik allelopathetic karena mengeluarkan zat yang menghambat pertumbuhan ganggang hijau, tentunya ini bermanfaat bagi kondisi air. Hornwort cocok dengan semua jenis ikan terutama untuk burayak ikan. Tanaman ini juga menyediakan sumber makanan untuk ikan kecil dan daun jarumnya yang runcing umumnya membuat ikan dewasa menjauh dari burayak yang bersembunyi. Daunnya yang halus, berserabut, memberikan habitat pemijahan yang sangat baik untuk ikan.
Pertumbuhan
Hornwort dapat dengan mudah berkembangbiak dengan fragmentasi vegetatif. Secara alami tumbuh tunas samping dari batang utama dan dapat menumbuhkan tanaman baru lainnya. Bagian batang utama juga bisa dipatahkan dan kedua sisinya menumbuhkan tanaman baru. Tanaman ini juga bisa berkembang biak secara seksual melalui produksi benih di habitat air bersih. Benih tenggelam ke dasar air dan berada di sana selama musim dingin dan tumbuh menjadi tanaman baru di musim semi.



Nama Scientific: Ceratophyllum demursum
Nama umum: Coontail, ganggang, selimut ikan, tanduk, gulma rawa, dll
Asal: Amerika utara, America selatan
Ukuran tank minimum: 20 gallons
Perawatan: mudah
perkembangbiakan: Vegetative fragmentation, benih
ukuran maksimal: 3 m
PH air: 6.0-7.5
Kekerasan air: 5-15 dGH
Suhu air: 59-86F
pencahayaan: rendah hingga tinggi
pertumbuhan: cepat
Share:

Wednesday 17 January 2018

Neocaridina Heteropoda - nenek moyang red cherry shrimp

Neocaridina Heteropoda

Neocaridina Heteropoda "wild"
Latar Belakang
Neocaridina Heteropoda ditemukan di Asia, lokasi tepatnya tidak diketahui. Spesies udang liar ini spesies asli dari Red Cherry Shrimp dan Yellow Shrimp. Red Cherry Shrimp dan Yellow Shrimp adalah hasil dari pemijahan/perkawinan selektif udang Neocaridina Heteropoda. Jika Anda melihat dari dekat masing-masing foto Anda bisa melihat sedikit warna kuning atau merah. Pemijahan selektif dilakukan dengan mengambil karakteristik tertentu, dalam hal ini warna. Udang liar dikembangbiakkan berkali-kali sehingga menghasilkan warna yang diinginkan. Proses pemijahan selektif tidak semudah yang dibayangkan. Pemilihan bibit induk harus diperhatikan dan tidak diketahui pada generasi keberapa udang liar akan menghasilkan keturunan dengan warna merah atau kuning yang solid.

Parameter Air

Udang Neocaridina Heteropoda dapat dipelihara dalam berbagai parameter air. Sama seperti Red Cherry Shrimp, spesies ini dapat dipelihara dalam kisaran pH dari 6,0 sampai 8,0, air lunak dan keras, suhu dari 72F sampai 84F dan di banyak substrat yang berbeda seperti ADA Aquasoil atau kerikil biasa. Bila anda berhasil memelihara udang red cherry, maka bukan hal sulit untuk memelihara Neocaridina Heteropoda.

Pembiakan

Neocaridina Heteropoda adalah Udang yang sangat produktif dan akan berkembang biak dengan mudah hampir sepanjang waktu. Parameter air yang tepat akan membuat spesies ini berkembang biak secara konstan. Udang betina akan memiliki telur berwarna hijau saat hamil. Pelana (saddle) juga akan berwarna hijau dan apabila pelana muncul saat udang ini menggendong telur, maka itu pertanda telur akan menetas dalam hitungan hari. Biasanya kisaran waktu dari kehamilan sampai menetas adalah 35-45hari. Untuk informasi lebih lanjut tentang siklus reproduksi udang akuarium air tawar silahkan baca artikel Reproduksi Udang.


Makanan
Neocaridina Heteropoda akan memakan apapun dari bayam, timun, wafer alga, pelet udang, serpihan ikan, cacing darah, dan lain-lain. Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sekiranya bisa habis dalam 2-3 jam. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian udang dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan udang ini. Terkadang saya tidak memberi makan selama beberapa hari untuk membiarkan udang membersihkan system pencernaan mereka dan menjaga agar air tetap bersih.

Jenis kelamin
Membedakan jenis kelamin Neocaridina Heteropoda tidak sulit sama sekali. Udang betina mudah dikenali karena lebih besar dari jantan, memiliki warna yang jauh lebih gelap, dan juga memiliki perut yang melengkung. Udang betina juga akan memiliki pelana atau bahkan memiliki telur. Pada foto di bawah ini Anda bisa melihat bagaimana Neocaridina Heteropoda betina memiliki pelana hijau dan juga memiliki perut yang melengkung.

Pada foto di bawah ini Anda bisa melihat bagaimana udang jantan lebih kecil, warnanya sangat pucat dan memiliki perut lurus.

Warna

Varietas udang liar ini memiliki warna pucat bening yang membantu udang bersembunyi di alam liar (camoflauged coloration). Jika Anda melihat foto pertama di bawah ini, Anda akan melihat dua udang betina bisa berbaur dengan batu. Warnanya yang pucat bening terlihat mustahil untuk dilakukan perkawinan selektif untuk menghasilkan variasi baru dengan warna solid. Namun, beberapa peternak spesies ini telah mencatat bahwa beberapa keturunannya akan menunjukkan warna yang agak merah atau kuning dan di sinilah ide pemijahan Red Cherry Shrimp dan yellow shrimp dimulai. Silakan lihat foto di bawah dua betina di atas batu.
Share:

Tuesday 16 January 2018

Keong Kolam (pond snail) - hama atau bukan?


Siput/keong kolam (pond snail). seperti keong Trumpet, keong ini memiliki reputasi yang buruk. Keong ini dianggap sebagai hama akuarium, namun saya tidak setuju saat keong ini berada di tank udang.

Kesalahan paling umum yang dilakukan orang dalam akuarium adalah terlalu banyak memberi makan (overfeed). Overfeeding adalah kesalahan utama yang menyebabkan banyak masalah dalam tank seperti munculnya parasit, penyakit ikan, kelebian amoniak, dan ledakan populasi keong. Banyak penghobi aquascape yang menyalahkan keong kolam karena populasinya sangat mudah berkembang dan menjadikannya hama karena merusak penampilan tank, padahal merekalah yang kurang bisa menjaga kesehatan tank. keong tidak akan mengalami ledakan populasi jika Anda mengurangi makanan dalam tank.

Hal yang baik tentang Keong Kolam adalah kemampuan pembersihan mereka. Saya suka memeliharanya di tank udang karena keong ini adalah pemulung yang hebat. Makanan sisa atau bangkai udang/ikan yang mati akan cepat dimakan oleh keong ini. Hal lain yang saya sukai dari keong kolam adalah mereka tidak tumbuh dengan ukuran yang besar. Keong kolam terbesar yang pernah saya lihat mungkin berukuran sekitar 1/4 inci.

Sebaiknya pelihara keong kolam di dalam tank udang. Jika keong berkembang pesat, maka itu pertanda anda sedang overfeeding. Beri makan udang Anda kiranya bisa habis dalam 2 jam. jika Lebih dari itu, anda akan menemukan ledakan populasi keong kolam.


Share:

Hydra - berbahaya atau tidak?


Dalam ekosistem aquascape, ada beberapa organisme yang bisa membahayakan atau membunuh udang. Salah satu makhluk yang diyakini menyebabkan bahaya atau membunuh udang adalah Hydra. Hydra adalah invertebrata air dan berasal dari Family Coelenterata. Anggota Family Coelenterata selain Hydra adalah karang, ubur-ubur, dan anemon yang ada di air asin. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa semua kerabat Hydra yang disebutkan diatas juga dapat membahayakan mahluk air lainnya dengan metode penyengat, racun, dll.

Seperti kerabatnya di air asin, Hydra menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa. Hydra menyengat mangsa sebelum memakannya. Hewan ini menggunakan tentakelnya untuk menangkap mangsa kecil, termasuk krustasea, dan memakan mangsa yang mati dengan mulutnya yang terletak di bagian ekor. Hydra diketahui bisa memakan ikan kecil dan beberapa di antaranya memakan udang kecil sampai besar.

Karena potensi makhluk ini yang menyebabkan kematian pada udang Anda, disarankan agar Anda segera membasminya. Namun Hydra tidak mudah untuk dibasmi, apalagi dengan bahan kimia. Apabila kita ingin membasmi hydra dengan bahan kimia, sebaiknya kita harus memikirkannya kembali. Hydra adalah invertebrata seperti udang sehingga apapun yang bisa membahayakan Hydra bisa membahayakan udang. Namun ada beberapa kunci untuk membuat Hydra hilang dari akuarium Anda:

Pencegahan: ada hal yang perlu diingat yaitu Hydra biasanya masuk ke dalam akuarium dengan cara menempel pada tanaman yang baru dibeli. Sama seperti siput, Hydra bisa menumpang bersama tanaman dari toko. Pastikan Anda membeli tanaman aquascape anda dari toko yang terpercaya. Apabila anda ingin membeli tanaman secara online, pastikan toko online tersebut memiliki banyak review yang bagus. Jika Anda membeli tanaman dari toko hewan peliharaan lokal, atau mencari di alam, sebaiknya tanaman diBilas terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tank. Tanaman bisa saja membawa hydra atau hewan berbahaya lainnya.

Pemeliharaan: Menjaga tank tetap bersih adalah salah satu kunci untuk mengendalikan atau menghilangkan Hydra dari tank. Sama seperti Planaria, Hydra berkembang dalam tank yang kotor. Overfeeding bisa mengakibatkan tank menjadi kotor. Berilah makan ikan atau udang kiranya habis dalam 2 jam. Setiap makanan sisa atau tidak habis dalam 2 jam harus dibuang. mencegah overfeeding bisa mengurangi kemungkinan munculnya hydra.

Penanggulangan: Jika Anda melihat Hydra di akuarium Anda, ada beberapa metode untuk menghilangkannya. Hydra bisa ditangkap menggunakan jaring apabila sudah dewasa. Panjang hydra dewasa bisa mencapai setengah inch. Gunakan jaring halus agar hydra bisa tertangkap. Metode lain adalah dengan mengisapnya melalui selang saat anda sedang mengganti air tank. Berhati-hatilah agar Anda tidak menyedot udang saat mencoba mengeluarkan Hydra.




Jangan panik jika melihat Hydra di akuarium Anda. Ikuti beberapa langkah mudah untuk mencegah, merawat tank, dan menghilangkannya. Jangan gunakan bahan kimia.



Ryan wood
Share:

Thursday 21 December 2017

Mengenal Green Spotted Puffer - Si ikan buntal


Green Spotted Puffer
"Tetraodon nigroviridis"

Green Spotted Puffer (Tetraodon nigroviridis) adalah salah satu ikan akuarium yang paling populer. Ikan ini juga dikenal sebagai Leopard Puffer, Green Pufferfish, Green Spotted Puffer, Burselfish Burma, Spotted Green Pufferfish dan lain-lain. Green Spot Puffer menyebar di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Indochina, Malaysia dan Filipina. Ikan ini hidup di perairan payau di daerah pesisir, sungai air tawar, danau dan daerah banjir bahkan kadang-kadang di laut. Ikan dewasa lbih menyukai berada di sungai yang bergerak lambat, muara sungai dan hulu sungai bagian belakang. Anakan ikan lebih menyukai tingkat salinitas 1,005-08 sementara dewasa untuk 1,018-22. Suhu air ideal dan pH untuk spesies ini masing-masing berkisar antara 78-82°F dan 7,5-8,2.

Latar belakang dari Green Spotted Puffer
Tetraodon nigroviridis ditemukan oleh Marion de Procé pada tahun 1822. Ikan ini merupakan ikan kecil yang dikenal suka memakan ikan tropis kecil. Ikan ini masuk Family Tetraodontidae dengan ordo Tetraodontiformes dari class Actinopterygii. Ikan ini memiliki kemampuan untuk mengisi tubuh mereka dengan air atau dengan udara dan mengembuskan diri saat mereka merasa dalam bahaya, kemampuan ini yang menyebabkan merejka dinamai 'ikan puffer'. Saat mereka mengembang, duri mereka menonjol keluar.



Pemeliharaan Green Spotted Puffer
The Green Spotted Puffer adalah ikan yang sangat unik dan menarik yang membutuhkan setidaknya 30galon air dalam tank namun disarankan lebih besar. Tank harus memiliki tanaman dan batu karang untuk persembunyian serta area terbuka untuk berenang. Suhu air harus antara 74 sampai 82F dengan pH 7,5-8,2. Ikan ini adalah ikan karnovora yang menghasilkan banyak limbah (sisa makanan) di dalam tank sehingga perlu filter yang kuat untuk membuat tank tetap bersih. Ikan ini tidak memiliki sisik dan penutup insang dan spesies ini rentan terhadap penyakit, nitrit, nitrat dan amonia. Jadi Anda perlu melakukan perubahan air sekitar 50% setiap minggu untuk menjaga agar air tetap bersih. Ikan Puffers terlihat sangat agresif terhadap jenisnya sendiri dan spesies serupa saat tahap dewasa. Karena sifatnya yang agresif, Spotted Puffers harus dipelihara sendiri atau berpasangan. Jika dipelihara dengan ikan lain, pilihlah spesies yang kuat dan aktif seperti archerfish, Arius catfish, monos, mollies, scats, bumblebee gobies, and green spotted puffers lainnya. Hindari mencampurnya dengan spesies bersirip panjang seperti cupang, guppy dan angelfish.

Pakan Green Leopard Puffer
Green Spotted Puffer adalah ikan karnivora yang memakan berbagai makanan seperti moluska, krustasea dan invertebrata lainnya serta tanaman vaskular dan detritus. Kadang memakan sisik dan sirip ikan. Dalam kondisi peliharaan, ia bisa menerima pellet ikan, cacing beku, krill atau udang-udangan, keong hama, cumi, lobster, udang karang dll. Ikan puffer muda harus diberi makan dengan cacing beku atau artemia.


Pembiakan Green Spotted Puffer
Green Spotted Puffer sulit berkembang biak. Ikan bisa berkembangbiak hanya di air payau dan tank pembiakan harus memiliki beberapa permukaan batu datar yang bertindak sebagai tempat pemijahan. Ikan betina meletakkan telur ke substrat atau batu. Ikan jantan melindungi dan menggunakan tubuhnya untuk menutupi telur. Telur menetas sekitar seminggu dan induk jantan menggiring burayak ikan ke lubang dangkal dan terus menjaganya. burayak harus diberi makan dengan artemia atau microworms yang baru menetas.

Nama Ilmiah: Tetraodon nigroviridis
Nama Umum: Leopard Puffer, Green Pufferfish, Green Spotted Puffer, Burselfish Burma, Spotted Green Pufferfish dan lain-lain
Asal: Asia Selatan dan Tenggara
Dewasa Ukuran: 17 cm
Perilaku: agresif
Tingkat Tank: Tengah
Ukuran Tank Minimum: 30 galon
Diet: karnivora
Pembiakan: telur
Tingkat perawatan: Sedang
PH air: 7,5-8,2
Kekerasan Air: 9 - 19 dGH
Salinitas: 1.005- 1.008
Suhu Air: 78-82°F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang
Umur: 10-15 tahun
Share:

Saturday 16 December 2017

Mengenal Chinese Algae Eater (CAE)

Chinese algae eater atau biasa disebut ian CAE adalah ikan akuarium air tawar yang dikenal sebagai pemakan Alga. Tentunya sagat bermanfaat bagi ekosistem dalam tank. Ikan ini ditemukan di lembah Chao Phraya, Semenanjung Melayu bagian utara, Mekong di Kamboja, provinsi Yunnan di China, Laos, dan Thailand, baskom Mae Klong dan Sungai Xe Bang Fai. Mereka menghuni badan air berukuran besar dan sedang seperti danau dan sungai dan kadang-kadang memasuki daerah banjir. Mereka sering ditemukan di perairan sungai berarus dan anak sungai yang dangkal dan terbuka yang terkena sinar matahari. Mereka juga bermigrasi ke perairan yang lebih dalam tergantung pada musimnya. Ikan ini menghabiskan sebagian besar waktunya di permukaan datar seperti batu.

Latar belakang Chinese Algae Eater
Gyrinocheilus aymonieri atau Chinese Algae Eater adalah salah satu ikan akuarium yang paling dikenal sebagai pemakan alga. Ikan Ini diperkenalkan oleh Tirant pada tahun 1883. Ditemukan di daerah yang luas di Asia Tenggara dan bagian selatan China. Di negara asalnya digunakan sebagai ikan hias dan konsumsi. Ikan Ini masuk Family Gyrinocheilidae di bawah ordo Cypriniformes dari Class Actinopterygii.

Pemeliharaan ikan CAE
Minimal air dalam tank adalah 30 galon, dianjurkan dengan banyak tanaman, batu dan kayu apung agar alga bisa tumbuh sebagai pakan alami ikan ini. Ikan CAE juga membutuhkan banyak ruang untuk berenang. Anda bisa menampung beberapa ikan CAE di satu habitat tunggal, tapi lebih bainya adalah memelihara setidaknya enam spesies yang berbeda. Ikan ini lebih menyukai tank mature dengan banyak tempat persembunyian. Tangki harus memiliki daerah yang teduh karena mereka cenderung ingin menghindari cahaya terang. Ikan ini lebih menyukai arus kuat dengan air dengan kadar oksigen tinggi. Mereka tidak boleh dipelihara dengan ikan yang lebih kecil seperti Neon Tetras atau ikan yang bergerak lambat seperti Angelfish dan Discus. Mereka tidak boleh dipelihara dengan Goldfish. Mereka hidup dengan baik pada ikan semi agresif seperti ikan jenis Cichlids. Ikan CAE terkadang bisa melompat keluar dari tangki sehingga Anda membutuhkan kap yang bagus untuk mencegah lompatan. Ini lebih menyukai kimia air yang baik dengan pH 6,5-7,7, kekerasan air 8 sampai 12°dKH dan suhu 75-80°F. 25 - 50% air tangki harus diganti setidaknya sebulan sekali. Jika tangki yang padat stok 20-25% harus diganti mingguan atau 2 minggu sekali.


Memberi makan ikan CAE
Chinese Algae Eater adalah ikan herbivora yang terutama memakan alga. Sumber utama makanan adalah ganggang pada tanaman, batu, kaca, kayu apung dan substrat lainnya. Dalam kondisi peliharaan mereka menerima makanan buatan seperti makanan akuarium olahan, pellet, krustasea beku dan ikan kecil. Ikan ini juga bisa diberi makan dengan wafer alga, sayuran seperti mentimun, pelet yang tenggelam. Pakan harus diberikan satu atau dua kali sehari.

Pembiakan Ikan CAE
Sedikit yang diketahui tentang cara berkembangbiakan ikan ini di bawah kondisi peliharaan. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur. Kimia air yang baik dan aliran air yang kuat memicu ikan CAE untuk bertelur. Sebelum pemijahan, induk ikan harus dikondisikan dengan pakan yang diperkaya vitamin. Tangki pembibitan harus setidaknya berisi 50 galon air dengan sedikit tanaman dan arus air kuat. Air tangki harus memiliki suhu dan pH yang sesuai, masing-masing berkisar antara 77-82F dan 6-8. Anak ikan (burayak) menetas dalam 2-3 hari. Anak ikan yang baru lahir harus diberi makan dengan alga dan makananyang tenggelam.

Jenis kelamin ikan CAE
Sangat sulit untuk membuat perbedaan antara jantan dan betina. Ikan ini memiliki banyak duri kecil di sekitar mulut. Saat dewasa, duri kecil ini lebih banyak terdapat pada ikan jantan. Betina dewasa memiliki tubuh yang lebih tebal dan bundar sedangkan tubuh jantan lebih kurus dan ramping.



Nama Ilmiah: Gyrinocheilus aymonieri
Nama Umum: Chinese algae eater, Sucker Loach, Sucker fish, gold algae eater, lemon algae eater
Asal: Asia Selatan
Ukuran Dewasa: Hingga 11 inci (28 cm)
Perilaku: Semi-agresif
Tingkat Tank: Bawah
Ukuran Tangki Minimum: 55 galon (208 liter) atau lebih besar.
Diet: Herbivora
Pembiakan: Sulit berkembang biak di akuarium rumahan
Tingkat Perawatan: Mudah - Sedang
PH air: 6.5 - 7.5
Kekerasan Air: 8 ° sampai 12 ° dKH
Suhu Air: 75 - 80 ° F
Gerakan Air: Arus air yang kuat
Pencahayaan: Sedang - pencahayaan normal
Umur: 5 - 10 tahun

Share:

Friday 3 November 2017

Mengenal Silver Arwana - ikan predator amazon


Silver Arwana (Osteoglossum bicirrhosum) adalah ikan bersirip air tawar yang masuk family Osteoglossidae dengan ordo Osteoglossiformes dari Class Actinopterygii. Ikan ini juga dikenal sebagai two barbels bony tongue, monkey fish, water monkey, dragon fish, dll. Ikan ini menyebar di lembah Sungai Amazon dan di Sungai Rupununi dan Oyapock di Amerika Selatan dan perairan di Guyana. Biasanya berenang di dekat permukaan air menunggu potensi mangsa. Silver Arwana terutama memakan krustasea, serangga, ikan kecil dan hewan lainnya yang mengambang di permukaan air.
 
Latar Belakang Silver Arwana
Arwana (Osteoglossum bicirrhosum) pertama kali diperkenalkan ke dalam hobi akuarium pada tahun 1912. Karena warna tubuhnya yang perak, ikan ini dikenal sebagai Arwana Perak. Penglihatan ikan arwana juga luar biasa. Dengan penglihatan yang tajam, ikan ini bisa melihat di atas permukaan air, mendeteksi mangsa dan melompat keluar dari air untuk menyerang serangga dan burung yang menggantung di cabang pohon. Hal ini menyebabkan ikan ini mendapat julukan 'Monyet air'.

Perawatan Silver Arwana
Silver Juvenile Arowanas dapat disimpan di tank sekitar 40 gallon (150Liter) namun ikan dewasa lebih menyukai akuarium 600 gallon atau lebih besar dengan dasar kerikil dan air yang lembut dan sejuk dengan banyak ruang terbuka di atas untuk berenang. Spesies ini bisa agresif jika ruang terbatas. Tank harus dihias dengan batu, kayu apung dan tanaman kokoh seperti Amazon sword dan Giant Vallisneria. Silver Arwana bisa hidup nyaman jika ada proporsi oksigen terlarut dan tingkat pergerakan air yang tinggi. filter eksternal, powerhead, batu, dan lain-lain, harus digunakan seperlunya agar kualitas air terjaga. Perubahan air sebanyak25% atau lebih diperlukan agar kandungan nitrat tetap rendah. Silver Arwana adalah pelompat yang sangat baik dan sangat kuat, jadi pastikan bagian atas akuarium terpasang dengan kencang dengan penutup. 6 atau lebih ikan bisa disimpan bersama, tapi 10 atau lebih akan lebih baik. Knifefish, Plecostomus besar, catfish dan Oscar besar dan spesies Amerika Selatan lainnya adalah pasangan tank yang baik untuk Silver Arwana. Tank harus ditempatkan di daerah yang sepi agar arwana tidak takut dengan gerakan mendadak.
 

Memberi makan Silver Arwana
Silver Arwana terutama memakan ikan kecil, larva kecebong, udang air asin hidup, cacing coklat hidup, cacing tanah kecil dan makanan hidup lainnya. Mereka juga menyukai pelet, stick, potongan makanan beku, udang utuh dan makanan lainnya. sementara ikan dewasa menerima potongan daging ikan, udang utuh, kerang, udang sungai hidup, cacing tanah yang lebih besar, dll. Seperti sebagian besar Ikan predator, spesies ini sebaiknya tidak diberi makan daging mamalia atau unggas seperti daging sapi atau ayam. Beberapa lipid yang terkandung di dalamnya tidak dapat dicerna dengan benar oleh ikan dan dapat menyebabkan timbunan lemak berlebih dan bahkan degenerasi organ. Pakan harus diberikan sekali sehari.
 


Jenis kelamin Arwana

Sangat sulit untuk melihat jenis kelamin arwana. Betina dewasa umumnya memiliki tubuh yang lebih membulat dan memiliki sirip dubur yang sedikit lebih pendek.


Nama Inggris: Arwana Silver, Dua barbelis lidah bertulang, ikan monyet, monyet air, ikan naga
Nama Ilmiah: Osteoglossum bicirrhosum
Asal: Kolombia, Peru
Ukuran Maksimum: 120 cm
Suhu Air: 75-82 ° F
PH air: 6.0-7.0
Kekerasan Air: 36 - 268 ppm
Perilaku: Semi-agresif
Perkembangbiakan: Sangat sulit berkembang biak dalam kondisi peliharaan
Tingkat Perawatan: Sedang
Jangka hidup: 20 tahun
Ukuran Tangki: Minimal 250 galon
Kompatibilitas: 6 atau lebih remaja dapat disimpan bersama, tapi 10 atau lebih akan lebih baik


Share:

Saturday 9 September 2017

Brown Camo Shrimp - Udang sulawesi


Brown Camo Shrimp
Caridina sp. "Brown Camo"

Udang Brown Camo adalah salah satu spesies yang menakjubkan dari Sulawesi, Indonesia. Ukurannya sebanding dengan udang kardinal, bukan yang terbesar tapi juga bukan yang terkecil dari spesies Sulawesi. Pewarnaannya sangat unik. Udang Brown Camo bukan spesies untuk pemula dan sangat sulit untuk dipelihara.

Latar Belakang


Udang Red Goldflake berasal dari Sulawesi, Indonesia. Sulawesi adalah salah satu pulau yang ada di negara Indonesia. Udang Red Goldflake dapat ditemukan di salah satu danau di Sulawesi. (Saya sangat menyarankan agar Anda membaca artikel Ekspedisi Sulawesi untuk informasi lebih rinci tentang habitatnya. Ada juga foto bawah air dari sistem danau)..

Parameter Air

Seperti halnya dengan semua Udang Sulawesi, sangat dianjurkan agar Anda menyimpan Udang Coklat Camo dalam suhu minimal 78F/25C. Suhu yang lebih rendah bisa membunuh spesies ini. Sebaiknya simpan spesies ini di dalam tangki dengan air keras dan ph tidak kurang dari 7.0. Saya Udang Brown Camo dalam tangki dengan pH 7,0 dan suhu 28C.

Karena ukurannya yang kecil Anda bisa menyimpan Udang Brown Camo dalam tank yang lebih kecil. Saya merekomendasikan tangki minimal 10 galon (38Liter). Sebaiknya memelihara tidak lebih dari 25 udang Brown Camo per 10 galon air. Meski merupakan spesies yang lebih kecil, kepadatan penduduk bisa membuat mereka tidak nyaman.

Pembiakan

Udang Brown Camo telah berhasil dibesarkan di penangkaran. Pembibitan dilakukan dengan air tawar murni. Betina dewasa membawa telur sampai menetas, menghasilkan udang mini. Betina membawa kira-kira 10-15 butir telur. Dibutuhkan kira-kira 20-30 hari agar telur menetas. Untuk informasi lebih lanjut tentang siklus reproduksi udang akuarium air tawar silahkan baca artikel Reproduksi Udang.

Bayi-bayi dari Udang Brown Camo tidak akan menunjukkan banyak kesamaan warna pada induknya. Diperlukan setidaknya satu minggu sebelum Anda benar-benar bisa mengenali bayi itu berasal dari spesies ini. Karena ukuran kecil bayi itu tidak cukup besar untuk menunjukkan warna atau corak seperti induknya.


foto bayi Brown Camo Shrimp. Perhatikan titik merah kecil yang mulai muncul.

Jenis kelamin

menentukan jenis kelamin Brown Camo Shrimp sangat sulit dan sejauh ini belum ada yang tahu cara melakukannya dengan mata telanjang. Jika menggunakan prinsip spesies udang lainnya, berarti betina lebih besar dan memiliki perut yang melengkung, sayangnya tidak berlaku untuk Udang Brown Camo. Laki-laki dan perempuan tampaknya terlihat persis sama. Apabila sudah ada informasi lebih lanjut tentang cara menentukan jenis kelamin spesies ini, halaman ini akan segera diperbarui.

Penampilan

Udang Brown Camo mendapatkan namanya dari warnanya yang dapat berkamuflase di batu. Warna tubuhnya berkembang untuk menyembunyikannya saat ia bersembunyi di batu atau mungkin di tempat terbuka. jantan dan Betina tampaknya tidak memiliki perbedaan dalam warna atau intensitas.

video dari Udang Brown Camo yang beraksi.


Tingkah laku

Udang Brown Camo bukanlah spesies pemalu. Tampaknya mereka tampak lrbih sering berada di tempat terbuka dan tidak takut jika Anda mendekati tank. Ini juga udang soliter, tidak berkumpul dalam kelompok dan jarang sekali melihat udang ini berkumpul. Udang ini lebih berani daripada udang Sulawesi lainnya. Udang Brown Camo biasa bermain ditempat terbuka, mungkin karena mereka memiliki warna yang bisa berkamuflase, jadi mereka merasa tidak takut berada di area terbuka.

Makanan

Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sejumlah makanan agar udang bisa dihabiskan dalam 2-3 jam maksimal. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian yang diketahui dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan 24jam. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan spesies ini.

Saya memberi makan semua Udang Sulawesi, termasuk Udang Brown Camo, sama seperti saya memberi makan semua udang lainnya yang saya peluhara. Saya memberi makan sebagian besar dengan pellet udang dan wafer alga sesekali atau makanan invert lainnya. Spesies ini akan makan setiap saat sepanjang hari dan tidak takut keluar ke tempat terbuka untuk memberi makan. Berikut adalah foto close up dari Brown Camo Shrimp. Perhatikan cakar kecil yang digunakannya untuk memberi makan.


Udang Brown Camo Close-Up 




English name: Brown Camo Shrimp
Scientific name: Caridina sp "Brown Camo"
Origin: Indonesia
Size: .75 in / 1 in
Water temperature: 78 - 85 °F
Water Parameters: pH 7.0 - 8.5
Breeding Rate: low
Behaviour: non-agressive
Difficulty: difficult



Share:

Red Goldflake Shrimp - Udang Sulawesi




Red Goldflake Shrimp
Caridina sp. "Red Goldflake"

Udang Red Goldflake adalah salah satu spesies yang menakjubkan dari Sulawesi, Indonesia. Udang ini adalah salah satu spesies terbesar dari Sulawesi dan juga dianggap salah satu yang terindah. Udang ini bukan spesies untuk pemula, dan sebaiknya harus banyak belajar jika ingin merawatnya.

Latar Belakang

Udang Red Goldflake berasal dari Sulawesi, Indonesia. Sulawesi adalah salah satu pulau yang ada di negara Indonesia. Udang Red Goldflake dapat ditemukan di salah satu danau di Sulawesi. (Saya sangat menyarankan agar Anda membaca artikel Ekspedisi Sulawesi untuk informasi lebih rinci tentang habitatnya. Ada juga foto bawah air dari sistem danau).

Parameter Air


Seperti halnya dengan semua Udang Sulawesi, sangat dianjurkan agar Anda memelihara Udang Red Goldflake dalam suhu minimal 78F/25C. Suhu yang lebih rendah bisa membunuh spesies ini. Sebaiknya pelihara spesies ini di dalam tank dengan air keras dan ph tidak kurang dari 7.0.

menurut saya Udang Red Goldflake berukuran lebih besar dari udang Sulawesi lainnya, sehingga dibutuhkan tank yang lebih besar. Udang tidak akan merasa nyaman jika tank mereka terlalu kecil. Saya merekomendasikan ukuran tank minimal 15 galon untuk spesies ini. Tidak lebih dari 15 udang per 15 galon (1udang/3,8Liter).

Banyak penggemar mencoba meniru lingkungan asli Udang Red Goldflake dengan menggunakan batu ber-alga sebagai hiasan. Ada juga yang menggunakan pecahan karang atau sejenisnya untuk meningkatkan kekerasan air. Pasir juga merupakan pilihan umum untuk digunakan di akuarium.

Pembiakan

Udang Red Goldflake telah berhasil dibudidayakan di penangkaran. Pembibitan dilakukan dengan air tawar murni, bukan air garam atau air payau. Betina dewasa membawa telur sampai menetas, menghasilkan udang mini. Betina membawa kira-kira 20-25 butir telur yang lebih banyak dari udang sulawesi biasanya. Dibutuhkan kira-kira 20-30 hari agar telur menetas. Bayi akan menunjukkan warna yang sama pada udang dewasa setelah menetas.

foto close up bayi Red Goldflake Shrimp.

foto bayi Red Goldflake Shrimp di samping udang dewasa.

Jenis kelamin

Menentukan jenis kelamin udang Red Goldflake itu sangat sulit dan sejauh ini belum ada yang tahu cara melakukannya dengan mata telanjang. Betina memiliki pelana (saddle) yang menunjukkan telur, tapi satu-satunya cara untuk benar-benar melihat pelana adalah dengan sinar inframerah. Cangkang luar Red Goldflake begitu gelap sehingga Anda tidak mungkin melihat pelana tanpa peralatan khusus. Jika menggunakan prinsip spesies udang lainnya, berarti betina berukuran lebih besar dan memiliki perut yang melengkung. sayangnya tidak berlaku untuk Udang Red Goldflake, karena Jantandan betina tampaknya terlihat persis sama.

Penampilan


Udang Red Goldflake mendapatkan namanya dari perpaduan warna merah marun dan bintik emas di sekitar tubuh. Udang ini adalah spesies yang sangat bagus jika dilihat secara langsung. Warna merah dan emas sangat kontras satu sama lain. jantan dan betina tampaknya tidak memiliki perbedaan dalam warna atau intensitasnya.

Berikut adalah video Udang Goldflake Merah yang sedang beraksi.



Tingkah laku

Udang Red Goldflake bisa menjadi spesies yang pemalu jika tidak sehat atau tidak nyaman dengan akuarium yang ada. Udang ini akan berkerumun dengan Udang Red Goldflake lainnya di tempat yang gelap dan tidak bergerak saat merasa tidak nyaman. Saya sangat merekomendasikan sebuah tank yang lebih besar dari 15 galon (60Liter) untuk menampung spesies ini. Saya telah mengamati bahwa begitu spesies ini nyaman dengan lingkungan barunya, ia akan keluar dan berenang aktif dalam tank.

Makanan


Makanan Udang Red Goldflake sama seperti makanan udang lainnya. Udang bisa diberi makan pellet khusus udang, wafer alga, atau tubifek kering. Spesies ini akan makan setiap saat sepanjang hari tapi menurut saya mereka lebih memilih makan di malam hari saat mereka merasa aman. Saya perhatikan bahwa saat lampu dimatikan mereka akan keluar dan makan lebih banyak daripada saat lampu menyala.

Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sejumlah makanan agar udang bisa menghabiskannya dalam 2-3 jam maksimal. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian yang diketahui dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan 24jam. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan spesies ini.

Udang Red Goldflake yang diambil di sebuah batu.

English name: Red Goldflake Shrimp
Scientific name: Caridina sp "Red Goldflake"
Asal: Indonesia
Ukuran: .75 in / 1 in
Suhu air: 78 - 85 °F / 25-30 °C
keasaman: pH 7.0 - 8.5
Breeding Rate: low
tingkah laku: non-agressive
Kesulitan:sulit
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers