sarana edukatif, membahas segala sesuatu terkait aquascape

Saturday, 9 September 2017

Brown Camo Shrimp - Udang sulawesi


Brown Camo Shrimp
Caridina sp. "Brown Camo"

Udang Brown Camo adalah salah satu spesies yang menakjubkan dari Sulawesi, Indonesia. Ukurannya sebanding dengan udang kardinal, bukan yang terbesar tapi juga bukan yang terkecil dari spesies Sulawesi. Pewarnaannya sangat unik. Udang Brown Camo bukan spesies untuk pemula dan sangat sulit untuk dipelihara.

Latar Belakang


Udang Red Goldflake berasal dari Sulawesi, Indonesia. Sulawesi adalah salah satu pulau yang ada di negara Indonesia. Udang Red Goldflake dapat ditemukan di salah satu danau di Sulawesi. (Saya sangat menyarankan agar Anda membaca artikel Ekspedisi Sulawesi untuk informasi lebih rinci tentang habitatnya. Ada juga foto bawah air dari sistem danau)..

Parameter Air

Seperti halnya dengan semua Udang Sulawesi, sangat dianjurkan agar Anda menyimpan Udang Coklat Camo dalam suhu minimal 78F/25C. Suhu yang lebih rendah bisa membunuh spesies ini. Sebaiknya simpan spesies ini di dalam tangki dengan air keras dan ph tidak kurang dari 7.0. Saya Udang Brown Camo dalam tangki dengan pH 7,0 dan suhu 28C.

Karena ukurannya yang kecil Anda bisa menyimpan Udang Brown Camo dalam tank yang lebih kecil. Saya merekomendasikan tangki minimal 10 galon (38Liter). Sebaiknya memelihara tidak lebih dari 25 udang Brown Camo per 10 galon air. Meski merupakan spesies yang lebih kecil, kepadatan penduduk bisa membuat mereka tidak nyaman.

Pembiakan

Udang Brown Camo telah berhasil dibesarkan di penangkaran. Pembibitan dilakukan dengan air tawar murni. Betina dewasa membawa telur sampai menetas, menghasilkan udang mini. Betina membawa kira-kira 10-15 butir telur. Dibutuhkan kira-kira 20-30 hari agar telur menetas. Untuk informasi lebih lanjut tentang siklus reproduksi udang akuarium air tawar silahkan baca artikel Reproduksi Udang.

Bayi-bayi dari Udang Brown Camo tidak akan menunjukkan banyak kesamaan warna pada induknya. Diperlukan setidaknya satu minggu sebelum Anda benar-benar bisa mengenali bayi itu berasal dari spesies ini. Karena ukuran kecil bayi itu tidak cukup besar untuk menunjukkan warna atau corak seperti induknya.


foto bayi Brown Camo Shrimp. Perhatikan titik merah kecil yang mulai muncul.

Jenis kelamin

menentukan jenis kelamin Brown Camo Shrimp sangat sulit dan sejauh ini belum ada yang tahu cara melakukannya dengan mata telanjang. Jika menggunakan prinsip spesies udang lainnya, berarti betina lebih besar dan memiliki perut yang melengkung, sayangnya tidak berlaku untuk Udang Brown Camo. Laki-laki dan perempuan tampaknya terlihat persis sama. Apabila sudah ada informasi lebih lanjut tentang cara menentukan jenis kelamin spesies ini, halaman ini akan segera diperbarui.

Penampilan

Udang Brown Camo mendapatkan namanya dari warnanya yang dapat berkamuflase di batu. Warna tubuhnya berkembang untuk menyembunyikannya saat ia bersembunyi di batu atau mungkin di tempat terbuka. jantan dan Betina tampaknya tidak memiliki perbedaan dalam warna atau intensitas.

video dari Udang Brown Camo yang beraksi.


Tingkah laku

Udang Brown Camo bukanlah spesies pemalu. Tampaknya mereka tampak lrbih sering berada di tempat terbuka dan tidak takut jika Anda mendekati tank. Ini juga udang soliter, tidak berkumpul dalam kelompok dan jarang sekali melihat udang ini berkumpul. Udang ini lebih berani daripada udang Sulawesi lainnya. Udang Brown Camo biasa bermain ditempat terbuka, mungkin karena mereka memiliki warna yang bisa berkamuflase, jadi mereka merasa tidak takut berada di area terbuka.

Makanan

Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sejumlah makanan agar udang bisa dihabiskan dalam 2-3 jam maksimal. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian yang diketahui dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan 24jam. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan spesies ini.

Saya memberi makan semua Udang Sulawesi, termasuk Udang Brown Camo, sama seperti saya memberi makan semua udang lainnya yang saya peluhara. Saya memberi makan sebagian besar dengan pellet udang dan wafer alga sesekali atau makanan invert lainnya. Spesies ini akan makan setiap saat sepanjang hari dan tidak takut keluar ke tempat terbuka untuk memberi makan. Berikut adalah foto close up dari Brown Camo Shrimp. Perhatikan cakar kecil yang digunakannya untuk memberi makan.


Udang Brown Camo Close-Up 




English name: Brown Camo Shrimp
Scientific name: Caridina sp "Brown Camo"
Origin: Indonesia
Size: .75 in / 1 in
Water temperature: 78 - 85 °F
Water Parameters: pH 7.0 - 8.5
Breeding Rate: low
Behaviour: non-agressive
Difficulty: difficult



Share:

Red Goldflake Shrimp - Udang Sulawesi




Red Goldflake Shrimp
Caridina sp. "Red Goldflake"

Udang Red Goldflake adalah salah satu spesies yang menakjubkan dari Sulawesi, Indonesia. Udang ini adalah salah satu spesies terbesar dari Sulawesi dan juga dianggap salah satu yang terindah. Udang ini bukan spesies untuk pemula, dan sebaiknya harus banyak belajar jika ingin merawatnya.

Latar Belakang

Udang Red Goldflake berasal dari Sulawesi, Indonesia. Sulawesi adalah salah satu pulau yang ada di negara Indonesia. Udang Red Goldflake dapat ditemukan di salah satu danau di Sulawesi. (Saya sangat menyarankan agar Anda membaca artikel Ekspedisi Sulawesi untuk informasi lebih rinci tentang habitatnya. Ada juga foto bawah air dari sistem danau).

Parameter Air


Seperti halnya dengan semua Udang Sulawesi, sangat dianjurkan agar Anda memelihara Udang Red Goldflake dalam suhu minimal 78F/25C. Suhu yang lebih rendah bisa membunuh spesies ini. Sebaiknya pelihara spesies ini di dalam tank dengan air keras dan ph tidak kurang dari 7.0.

menurut saya Udang Red Goldflake berukuran lebih besar dari udang Sulawesi lainnya, sehingga dibutuhkan tank yang lebih besar. Udang tidak akan merasa nyaman jika tank mereka terlalu kecil. Saya merekomendasikan ukuran tank minimal 15 galon untuk spesies ini. Tidak lebih dari 15 udang per 15 galon (1udang/3,8Liter).

Banyak penggemar mencoba meniru lingkungan asli Udang Red Goldflake dengan menggunakan batu ber-alga sebagai hiasan. Ada juga yang menggunakan pecahan karang atau sejenisnya untuk meningkatkan kekerasan air. Pasir juga merupakan pilihan umum untuk digunakan di akuarium.

Pembiakan

Udang Red Goldflake telah berhasil dibudidayakan di penangkaran. Pembibitan dilakukan dengan air tawar murni, bukan air garam atau air payau. Betina dewasa membawa telur sampai menetas, menghasilkan udang mini. Betina membawa kira-kira 20-25 butir telur yang lebih banyak dari udang sulawesi biasanya. Dibutuhkan kira-kira 20-30 hari agar telur menetas. Bayi akan menunjukkan warna yang sama pada udang dewasa setelah menetas.

foto close up bayi Red Goldflake Shrimp.

foto bayi Red Goldflake Shrimp di samping udang dewasa.

Jenis kelamin

Menentukan jenis kelamin udang Red Goldflake itu sangat sulit dan sejauh ini belum ada yang tahu cara melakukannya dengan mata telanjang. Betina memiliki pelana (saddle) yang menunjukkan telur, tapi satu-satunya cara untuk benar-benar melihat pelana adalah dengan sinar inframerah. Cangkang luar Red Goldflake begitu gelap sehingga Anda tidak mungkin melihat pelana tanpa peralatan khusus. Jika menggunakan prinsip spesies udang lainnya, berarti betina berukuran lebih besar dan memiliki perut yang melengkung. sayangnya tidak berlaku untuk Udang Red Goldflake, karena Jantandan betina tampaknya terlihat persis sama.

Penampilan


Udang Red Goldflake mendapatkan namanya dari perpaduan warna merah marun dan bintik emas di sekitar tubuh. Udang ini adalah spesies yang sangat bagus jika dilihat secara langsung. Warna merah dan emas sangat kontras satu sama lain. jantan dan betina tampaknya tidak memiliki perbedaan dalam warna atau intensitasnya.

Berikut adalah video Udang Goldflake Merah yang sedang beraksi.



Tingkah laku

Udang Red Goldflake bisa menjadi spesies yang pemalu jika tidak sehat atau tidak nyaman dengan akuarium yang ada. Udang ini akan berkerumun dengan Udang Red Goldflake lainnya di tempat yang gelap dan tidak bergerak saat merasa tidak nyaman. Saya sangat merekomendasikan sebuah tank yang lebih besar dari 15 galon (60Liter) untuk menampung spesies ini. Saya telah mengamati bahwa begitu spesies ini nyaman dengan lingkungan barunya, ia akan keluar dan berenang aktif dalam tank.

Makanan


Makanan Udang Red Goldflake sama seperti makanan udang lainnya. Udang bisa diberi makan pellet khusus udang, wafer alga, atau tubifek kering. Spesies ini akan makan setiap saat sepanjang hari tapi menurut saya mereka lebih memilih makan di malam hari saat mereka merasa aman. Saya perhatikan bahwa saat lampu dimatikan mereka akan keluar dan makan lebih banyak daripada saat lampu menyala.

Pemberian makan paling baik dilakukan sekali sehari. Beri saja pakan sejumlah makanan agar udang bisa menghabiskannya dalam 2-3 jam maksimal. Tidak baik memberi makan berlebihan dan makanannya terlalu lama. Overfeeding adalah penyebab kematian yang diketahui dan juga dapat menyebabkan masalah kualitas air. Ingat bahwa udang adalah pemulung di alam bebas. Mereka akan makan apapun yang mereka temukan dan tidak terbiasa dengan sumber makanan konstan 24jam. Tidak makan selama satu atau dua hari baik-baik saja dan sama sekali tidak akan membahayakan spesies ini.

Udang Red Goldflake yang diambil di sebuah batu.

English name: Red Goldflake Shrimp
Scientific name: Caridina sp "Red Goldflake"
Asal: Indonesia
Ukuran: .75 in / 1 in
Suhu air: 78 - 85 °F / 25-30 °C
keasaman: pH 7.0 - 8.5
Breeding Rate: low
tingkah laku: non-agressive
Kesulitan:sulit
Share:

Redtail Catfish - Phractocephalus hemioliopterus


Redtail Catfish
Phractocephalus hemioliopterus


Redtail Catfish juga dikenal sebagai south America redtail catfish, banana catfish, Flat nosed Catfish and Antenna Catfish. Ikan ini sudah menyebar di Kolombia, Venezuela, Guyana, Ekuador, Peru,  Brasil. Ikan ini berasal dari Amerika Selatan di lembah sungai Amazon, Orinoco dan Essequibo. Ikan ini hidup di air tawar termasuk sungai, rawa, sungai berarus, danau pinggir laut, danau dan muara.



Gambaran Umum Redtail Catfish
Redtail Catfish ini memiliki badan berbentuk silinder dengan perut yang rata seperti Catfish pada umumnya. Mulutnya seperti sekop dan dikelilingi kumis panjang. Terdapat garis putih lebar pada tubuh yang membentang sepanjang garis tengah dari mulut ke sirip ekor. Bagian atas tubuh berwarna abu-abu gelap sampai hitam, sedangkan bagian bawah perut dan bagian bawah mulut berwarna putih. Sirip punggung, panggul, dubur dan sirip ekor berwarna kemerahan. Di alam, makanannya terutama terdiri dari ikan, kepiting, krustasea, buah-buahan biji-bijian, dan lain sebagainya. Ikan ini mudah beradaptasi di akuarium, mereka lebih suka makanan segar jenis daging, catfish stick atau pellet ikan yang agak besar. Untuk menjaga kesehatan tubuh, beri mereka makanan segar atau pelet berkualitas tinggi setiap hari. Mereka dikenal sebagai ikan dasar tank dan memiliki gerakan yang lambat. Panjang tubuh ikan ini bisa mencapai 1,8 m dan berat mencapai 80 kg. mereka Bisa hidup sampai 20 tahun.



Pemeliharaan Redtail Catfish
Redtail Catfish adalah perenang aktif dan membutuhkan akuarium/tank yang sangat besar (1000L atau lebih) dengan banyak area untuk bergerak. Tank harus memiliki sistem filter yang besar untuk menjaga agar air tetap bersih. Tank harus dihias dengan beberapa kayu apung, formasi batuan dan beberapa tanaman untuk membuat lingkungan akuarium mirip dengan lingkungan asalnya. Tank harus memiliki kimia air dengan pH 5,8 - 6,8, suhu 20-27C dan kekerasan air antara 2 dan 10 dGH. Tank sebaiknya selalu ditutup bagian atasnya untuk mencegah ikan kabur dari tank karena mereka terkenal sukamelompat keluar tank. Agar ikan ini tetap sehat dan sehat, 30% air harus diganti setiap minggu. Redtail Catfish umumnya merupakan ikan sosial yang baik dan dapat dipelihara bersama ikan besar lain. Mereka dapat dicampur dengan Doradids, Cichlids dan Characins. Pada siang hari, ikan Redtail Catfish terlihat tidak banyak bergerak tapi saat malam tiba, ia menelusuri tank untuk mencari mangsa. Ikan ini lebih menyukai cahaya yang lebih redup dan di beri gua atau dahan agar merasa lebih nyaman.



Makanan Redtail Catfish
Di alam, makanannya terutama terdiri dari ikan, kepiting, krustasea, buah-buahan dan biji-bijian yang jatuh ke perairan. Ikan ini mudah beradaptasi di akuarium, mereka lebih suka makanan segar jenis daging, catfish stick atau pellet ikan yang agak besar. Untuk menjaga kesehatan tubuh, beri mereka makanan segar atau pelet berkualitas tinggi setiap hari.



Budidaya Redtail Catfish
Kami belum memiliki informasi tentang budidaya Redtail Catfish di akuarium. Jika Anda memiliki pengalaman dengan pemijahan Redtail Catfish ini di penangkaran, mohon informasikan kepada kami.




Jenis kelamin Redtail Catfish
Sangat sulit untuk membedakan secara visual antara Jantan dan betina. Jantan memiliki bentuk badan lebih ramping dengan ekor warna merah lebih terang dibanding betina.



Nama Ilmiah: Phractocephalus hemioliopterus
Nama Umum: south America redtail catfish, banana catfish, Flat nosed Catfish and Antenna Catfish
Asal: Brasil, Rio Negro, Venezuela
Dewasa Ukuran: 120 cm
Perilaku: Agresif
Tingkat Tank: Bawah
Ukuran Tangki Minimum: 300 galon
Diet: Omnivora
Pembiakan: Telur
Tingkat perawatan: Sedang
PH air: 5,8 - 6,8
Kekerasan Air: 2 sampai 10 dGH
Suhu Air: 68-790 F
Gerakan Air: Sedang
Pencahayaan: Sedang - pencahayaan normal
Umur: 20 tahun
Share:

Friday, 18 August 2017

Mngenal Archerfish - si ikan pemanah

 Archerfish (Toxotes jaculator) adalah ikan yang hidup di air payau seperti ikan ray fin yang merupakan family Toxotidae dengan ordo Perciformes dan Class Actinopterygii. Ikan ini juga dikenal sebagai archerfish banded, Spinner Fish, Archers dll. Berasal dari perairan Asia tenggara dan utara Australia. Ikan ini ditemukan di air asin, biasanya di dekat pantai, begitu pula di air payau dan air tawar. Ikan ini paling dikenal karena kemampuannya untuk menembak serangga dan makhluk kecil lainnya yang bertumpu pada dedaunan atau akar mangrove.

Gambaran Umum Archerfish

Archerfish ini memiliki tubuh yang memanjang dan agak padat dengan wajah runcing dan mata yang besar. Sisi dorsal tubuh berwarna kuning kehijauan atau kecoklatan sementara sisi panggul berwarna abu-abu pucat sampai perak. Sirip ekor berwarna hijau kotor sementara sirip anal berwarna perak. Sirip dada berwarna bening atau kusam sementara sirip Pelvis bisa menjadi lebih gelap dan berpigmen tinggi. Sirip punggung mengandung 4 duri dan 11 sampai 13 jari-jari lemah sementara sirip dubur berisi 3 duri dengan 15 sampai 17 jari-jari lemah. Ikan ini memiliki empat sampai enam garis hitam vertikal di seluruh tubuhnya. Archerfish tumbuh hingga 30 cm dan rentang hidupnya berkisar antara 5 sampai 10 tahun.


Nama Inggris: Archerfish, Banded Archerfish
Nama Ilmiah: Toxotes jaculator
Asal: Asia, Oceania, India dan ke timur sampai Filipina
Ukuran: 10 sampai 12 inci (25 - 31 cm)
Suhu Air: 68 - 82F (20-28C)
PH air: 7.0 - 8.0
Perilaku: Ini adalah spesies yang umumnya damai namun dapat teritorial dengan spesies mereka sendiri.
Pembiakan: Pembiakan tidak diketahui. Beberapa ahli menduga mereka berkembang biak dalam kondisi air asin.
Tingkat Perawatan: Mudah hingga medium
Jangka hidup: 5 sampai 10 tahun atau lebih
Ukuran Tangki: Minimal 170L
Kompatibilitas: Archerfish hidup paling baik dalam kelompok dengan setidaknya 3 Archerfish. Pasangan tangki yang baik untuk Archerfish adalah Scats, Monos, Silver Needle Noses, Puffers, White Tip Shark Catfish, dan Fan Dancer Goby.

Perawatan archerfish

Archerfish membutuhkan air hangat biasanya antara 20-28C. Minimal ukuran akuarium untuk archerfish adalah 45 sampai 55 galon AS (170-209liter) namun tangki yang lebih besar sangat dianjurkan. Archerfish paling baik dipelihara di akuarium dengan bebatuan dan air dangkal dan dengan tanaman yang tumbuh di atas permukaan. Ia mampu melompat keluar dari air untuk menangkap mangsa diranting pohon. Untuk alasan ini akuarium perlu diberi penutup sisi agar tidak melompat dari akuarium. Tingkat air di dalam tang harus beberapa inci di bawah bagian atas tank. Tang harus memiliki lapisan atas (seperti ranting pohon/akar-akaran) sehingga serangga atau makanan tambahan lainnya bisa tinggal di dalam tangki.



Makanan Archerfish

 Archerfish adalah ikan omnivora yang menerima berbagai jenis makanan. Di alam liar, makanan utama Archerfish adalah serangga, laba-laba, krustasea dan ikan kecil. Di dalam tank mereka dengan rakus mengambil segala jenis makanan kering dan beku termasuk makanan cacing darah, udang, udang, makanan tablet dan pelet. Pada siang hari, Archerfish datang ke permukaan untuk mencari makan. Ikan ini juga mampu menangkap mangsa dengan melompat keluar dari air dan menangkap mangsa yang berada di cabang-cabang yang rendah. Archerfish biasanya tumbuh cepat saat Anda memberi banyak makanan, jadi jangan terlalu banyak memberi makan. Pemberian pakan harus diberikan dua kali sehari.

Pembiakan Archerfish

 Cara berkembang biak archerfish tidak begitu dikenal. Ikan ini dewasa pada usia 1-2 tahun dan sekitar 10 cm. Pembiakan terjadi pada musim hujan. Selama masa berkembang biak ia pergi ke air asin untuk bertelur. Ikan betina mengandung 20.000 sampai 150.000 telur pada suatu waktu yang berdiameter 0,4 mm. Telur ini mengambang di permukaan air. Telur menetas sekitar 12 jam. Ikan ini jarang berkembang biak di penangkaran. Dalam kondisi peliharaan, telur harus ditransfer ke tang lain untuk memastikan kelangsungan hidup anak ikan. Untuk berkembang biak dalam kondisi peliharaan Anda harus menaruh sekelompok archerfish bersama di akuarium. Anak ikan harus diberi makan makanan yang bisa diambil dari permukaan air, seperti serangga kecil dan makanan mengambang lainnya. Makanan hidup adalah makanan yang paling mudah diterima, meskipun makanannya harus diperkenalkan pada makanan siap saji sedini mungkin untuk mencegah agar mereka terlalu terikat dengan makanan hidup.
Share:

Tuesday, 25 July 2017

Beberapa mitos mengenai udang hias air tawar

Mitos / fakta


Hobi udang air tawar belum lama populer dan berkembang dengan sangat cepat. Ada beberapa kendala yang dihadapi penghobi. Salah satunya adalah kurangnya informasi bagaimana cara memelihara dan mengembangbiakkan udang hias air tawar. Kurangnya informasi serta munculnya informasi palsu membuat keadaan semakin buruk. Saya telah mendengar dan membaca banyak informasi yang kurang benar berkaitan dengan udang. Saya merasa terdorong untuk menulis artikel ini untuk membersihkan mitos dan menjelaskan fakta tentang udang. Sepertinya ada beberapa orang yang mengambil kesimpulan sendiri tanpa mengetahui informasi yang benar. Mungkin mereka ingin terlihat berpengetahuan luas atau merasa penting di dunia maya. Jika Anda mengambil saran dari penghobi udang lain pastikan orang tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman. Periksa jumlah posting mereka di forum, atau tanyakan pada orang lain tentang saran yang diberikan sebelum mencobanya.

Catatan: Ini hanyalah pengalaman dan pendapat saya. Oleh karena itu artikel ini bukan aturan pasti. Gunakan informasi ini sesuai keinginan, dan apabila kurang tepat mohon berikan masukan.

ADA Aquasoil buruk bagi udang. Ini lintah bahan kimia beracun dan pupuk yang akhirnya membunuh udang. Ini juga menghasilkan sejumlah besar amonia yang juga membunuh udang. Jangan gunakan itu.

MITOS. Menurut pengalaman saya, dan juga dengan peternak lainnya, ADA Aquasoil adalah substrat yang sangat baik untuk memelihara udang. Saat pertama menambahkan substrat ini, Anda harus mengganti 50-60% air pada minggu pertama untuk menghilangkan residu. Setelah air diubah, substrat sangat aman untuk udang. Saya menggunakan ADA Aquasoil di semua tank dan udang saya terlihat sangat nyaman, bereproduksi dengan sangat baik. Kapan pun saya membuat tank udang baru dengan ADA Aquasoil, saya menggunakan metode di atas.

CO2 berbahaya bagi udang.

MITOS. CO2 sama sekali tidak berbahaya bagi udang. Apa yang berbahaya adalah memiliki terlalu banyak CO2, yang memungkinkan ph turun ke tingkat berbahaya dan juga membuat kekurangan asupan oksigen untuk udang. Lebih banyak CO2 = Ph akan menurun. Ph rendah akan baik-baik saja, tapi Ph sangat rendah bisa membahayakan udang karena airnya terlalu asam. Selain itu, terlalu banyak CO2 dapat menyebabkan kekurangan asupan oksigen sehingga udang seperti tercekik dan akhirnya tidak bisa bernafas. Jadi, jika Anda benar-benar menggunakan CO2 di tank anda, tidak akan menjadi masalah jika tidak berlebihan. Jangan pernah menyalahkan CO2, salahkan orang yang tidak mengerti kebutuhan udang.

Pupuk buruk untuk udang Anda. Jangan gunakan sama sekali!

MITOS. Tidak semua pupuk buruk bagi udang Anda. Pupuk yang tepat dapat memungkinkan tanaman Anda tumbuh subur dan tidak menimbulkan bahaya apapun bagi udang Anda.

Udang bertelur di permukaan benda.

MITOS. Udang tidak pernah bertelur di permukaan benda seperti dedaunan, bebatuan, dll. Betina yang hamil membawa telur sampai menetas dan bayi / larva bisa hidup mandiri setelah menetas. Betina membawa telur agar aman dan bersih.

Menurut saya telur tidak dibuahi!

MITOS. Jika betina Anda membawa telur maka mereka dibuahi. Telur dibuahi saat telur bergerak dari ovarium menuju "carriage". Laki-laki menyimpan sperma ke betina sebelum telur berada di dalam carriage (Rahim/perut). Seiring telur dipindahkan dari ovarium dan masuk ke "carriage" mereka dibuahi oleh sperma yang telah disiman sebelumnya. Jika Anda berpikir bahwa udang betina Anda telah membawa telurnya terlalu lama, Bersabarlah, butuh beberapa saat sebelum telur menetas.

Saya tidak pernah melihat udang saya. Mereka pasti makhluk yang sangat pemalu.

MITOS. Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin jarang melihat udang anda. Alasan pertama adalah bahwa tank anda besar, dan sejumlah kecil udang tersebar di seluruh penjuru tank. Alasan kedua adalah bahwa Anda memiliki tank yang rimbun, sehingga udang berada di "semak-semak". Alasan ketiga adalah karena mereka takut. Jika ada penghuni lain yang menakuti udang, seperti ikan, kemungkinan besar udang akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bersembunyi karena takut dimakan. Jangan lupa bahwa udang merupakan sumber makanan utama bagi banyak mahluk air. Mereka berada di dasar rantai makanan. Alasan keempat adalah bahwa mereka tidak sehat / tidak nyaman di dalam tank mereka. Saya telah menemukan bahwa jika udang saya tidak sehat / nyaman di dalam tank, mereka akan bersembunyi dan jarang keluar, bahkan saat makan. Jika udang Anda selalu berkeliaran dan pada saat waktu makan mereka mengerumuni makanan maka mereka sehat dan nyaman dalam tank. Waktu makan adalah cara terbaik untuk mengamati udang Anda dan merupakan indikator kesehatan udang. Walaupun dalam tank banyak alga, saat diberi makan makanan udang mereka akan tetap berebutan makanan.

Saya melihat udang saya makan temannya! Mereka kanibal!

MITOS. Udang akan memakan bangkai udang yang mati, mereka adalah pemulung. Hanya karena mereka makan udang mati tidak berarti mereka membunuhnya kemudian memakannya. Udang bisa mati karena sakit atau usia tua. Udang hidup sekitar 2 tahun. Jika ada lebih dari satu udang mati pada saat bersamaan, maka Anda harus memeriksa parameter air anda karena ada sesuatu yang salah.

Yodium merupakan kebutuhan untuk kesehatan udang.

MITOS. Yodium tidak perlu sama sekali. Sebenarnya dosis terlalu banyak yodium bisa membunuh udang anda.

Jangan memberi makan udang Anda dengan apapun yang mengandung tembaga. Ini akan membunuh udang Anda.

Belum diketahui. Ini adalah topik yang diperdebatkan dan jawabannya mungkin tidak pernah benar-benar diketahui. Ada yang mengatakan bahwa tidak apa-apa asalkan jumlah tembaga sangat sedikit. Yang lain mengatakan bahwa pasti membunuh udang Anda walaupun kandungannya sedikit. Sejujurnya saya tidak tahu jawaban sebenarnya. Namun, saya bisa menceritakan pengalaman saya dengan memberi makan udang dengan makanan yang memiliki kandungan tembaga, dan memberi makan dengan makanan yang tidak memilikinya. Dulu saya memberi makan dengan menggunakan Pelet Udang yang menurut ramuannya mengandung beberapa tembaga. Udang tampaknya kurang shat saat diberi makan Pelet Udang dengan tembaga, tapi tidak langsung mati. Ketika saya beralih ke wafer alga dan makanan lain yang tanpa tembaga, udang saya terlihat jauh lebih baik. Jadi, saya tidak memberi mereka makanan dengan tembaga dan saya merasa kesehatan / perilaku mereka jauh lebih baik.

Share:

Red Cherry Shrimp Molting

Fotografer profesional bernama "Peter Maguire" menangkap beberapa foto udang Red Cherry (RCS) yang sedang dalam proses molting.
Klik setiap foto untuk gambar yang lebih besar.






Share:

Mengapa udang anda molting?



Mengapa udang saya molting?

Udang Molting (ganti kulit) karena beberapa alasan.Pada dasarnya Udang Anda hidup di dalamcangkang. Saat mereka tumbuh, cangkangnya tidak ikut tumbuh. Seiring dengan pertumbuhan, setelah mereka keluar daricangkang yang lama, mereka akan dengan mdah menumbuhkan cangkang baru yang mengeras dalam hitungan beberapa jam. Udang umumnya melakukan molting setiap tiga sampai delapan minggu. Satu hal yang perlu diingat adalah udang Anda bisa mati saat molting jika kondisi air Anda tidak tepat!. Jika Anda melihat cangkang putih kosong didasar tank, jangan khawatir, itu hanya cangkang yang baru saja di lepas.

Apa yang harus dilakukan dengan exoskeleton (cangkang lama) udang
Cangkang lama yang sudah dilepas berwarna putih dan kosong. Menurut saya exoskeleton ini bisa mengurangi keindahan aquascape karena biasanya berserakan di dasar tank. Biasanya udang Anda akan molting secara diam-diam. Saya sarankan untuk tidak mengambil exoskeletons ini dari tank Anda karena exoskeleton menyimpan banyak mineral berharga yang akan larut kembali di dalam air. Biasanya cangkang akan rusak dalam beberapa hari atau dimakan oleh udang lain.

Memicu proses molting

Anda bisa mempercepat molting dengan melakukan pergantian air. Biasanya, pergantian air sebesar 20% akan memberi dorongan pada udang untuk melakukan molting. Bukan hal baik jika Anda secara tidak sengaja melakukan perubahan air saat menambahkan udang baru ke akuarium Anda.

Masalah Molting

Anda mungkin menemukan salah satu udang Anda yang gagal molting (mati). Hal ini bisa terjadi pada semua penghobi, baik itu pemula maupun yang sudah berpengalaman. Biasanya udang gagal molting karena salah satu dari dua alasan. Pertama, mineral terlalu tinggi. Kedua, mineral terlalu rendah sehingga udang air tawar kekurangan cukup kalsium di air untuk pembentukan cangkang baru. solusinya adalah dengan menambahkan beberapa batu mineral kalsium untuk menambah kalsium di dalam tank
Share:

RECENT COMMENTS

Video of the Day

Nice product of the day

Followers